Kamis, 06 Desember 2018

Menjadi Kuat meskipun tidak masuk akal

Apakah hanya yang terkuat yang bisa exist dan survive di dunia ini?
Menurut Anda?

--------

Lihatlah makhluk bernama siput.
Image result for siput

Di dunia yang serba cepat ini? bagaimana mungkin makhluk seperti ini bisa bertahan hidup?
Tempo hari saya lihat siput di depan kediaman saya, selang beberapa waktu saya melihatnya kembali dan dia hanya bergeser beberapa cm dari tempat asal.
Secara logika, makhluk seperti ini sangat tidak competitive.
Dia lamban, bisa dibunuh dan dimangsa dengan sangat mudah oleh para pemangsanya. Dia empuk, sangat mudah pecah ketika terinjak.
Faktanya, populasi mereka masih cukup banyak. Jauh untuk bisa kita bilang mau punah.
Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi?

Itulah sebagus bagusnya pengaturan Allah SWT. 

Itulah bukti bahwa akal kita, logika kita, dan penalaran kita, sangat mungkin keliru dan salah. Kalkulasi kita sering error. Kita hanya berpikir sesuai dengan apa yang kita tahu dan menurut kapasitas kita saja. Kita selalu lupa bahwa Tuhan penguasa alam semesta sanggup melakukan apapun yang sangat mungkin tidak berlogika, tidak masuk akal, atau mustahil. Maka, bagaimana mungkin kita bisa merasa menjadi orang pintar dihadapanNya yang Maha Mengetahui dan berkehendak?

Jumat, 21 September 2018

Saya bisa melakukan semuanya!

Sebutkan satu hal yang bisa kita lakukan sendiri.



....

Memejamkan mata.
Emang Anda yakin bisa memejamkan mata kalau tanpa seizin Dia? lha wong maksa tidur aja gak bisa kalau ndak ngantuk. Trus yang datangin kantuk Anda siapa? Saya, gitu?


Pipis.
Ayo sini coba panggil pipis Anda sekarang, saya mau Anda pipis sebanyak 250 cc. Sekarang!

Bernafas.
Kapan Anda pertama kali belajar bernafas? kok tiba tiba bisa? ah, itu kan alamiah. Semua punya insting untuk bernafas, jadilah orang bisa bernafas. Lalu, siapa yang memberikan insting itu? Saya, gitu?

Hidup.
Sejak kapan kita mulai menamai hidup ini sebagai "hidupku"? hidupku itu maksudnya hidup milik aku gitu? bah, kapan pula Saya minta hidup kok tiba tiba hidup ini jadi milik ku? Wong tiba tiba saja saya hidup. Apakah saya mengajukan proposal kehidupan saya sebelum saya dilahirkan? apa kita tau kapan kita akan mati?

Sesungguhnya, kita tidak bisa sama sekali melakukan apapun. Dialah Allah SWT yang menghidupkan dan mematikan, yang menggerakkan, memberikan kita ilham, mengajari kita pandai bicara, dan belajar banyak hal.

Dialah Allah yang membuat banyak hal di sekitar kita yang kita sendiri tidak pernah memikirkannya, berjalan sedemikian hingga kebutuhan kita dapat berjalan mulus tanpa kendala.

Menjadi "Cina" di negeri anti "Cina"

Judul tulisan ini bisa diganti dengan yang lain lho. Misalnya seperti ini:
"Menjadi muslim di negeri anti muslim"
"Menjadi orang indonesia di negeri yang benci indonesia"
"Menjadi orang Papua di Jakarta"
"Menjadi perokok di negeri yang mengharamkan rokok"
"Menjadi orang komunis di tengah orang demokratis"
dsb.

Image result for orang cina

Melalui tulisan ini, saya ingin mengajak semua orang untuk mengerti betapa sulitnya menjadi minoritas, apalagi jika minoritas itu terus terusan di diskriminasikan.

Saya ambil contoh Etnis Tionghoa, banyak yang menyebutnya dengan sebutan Cina (terutama di pulau jawa). Saya pribadi adalah turunan Cina. Nenek saya orang Tionghoa. Kakek saya orang Jawa. Tentu saya masih berhak berkata saya turunan Cina. 

Pernahkah Anda berpikir betapa susahnya menjadi orang cina di Indonesia? Anda lahir dan membuka mata dengan menyadari kondisi fisik yang berbeda dengan mayoritas orang di sekitar Anda. Lahir lebih putih, mata lebih sipit, dan sebutan yang langsung melekat: "CINA"

Beberapa saat kemudian, Anda akan menyadari bahwa di sekitar Anda, orang memiliki dikotomi. Ada pribumi, ada Cina. Cina selalu dianggap bukan pribumi. Cina selalu dianggap pendatang. Cina selalu dianggap bukan bagian asli dari masyarakat Indonesia.

Lalu, Anda akan menemui banyak kesulitan. Pertama sejak mengurus Akta kelahiran. Anda akan berhadapan dengan seluruh perangkat kelurahan atau desa yang tentu bukan orang cina (Apakah untuk masuk STPDN atau menjadi pengurus kelurahan dipersyaratkan tidak boleh Cina?). Anda mengurus KTP dengan orang orang yang menyebut diri mereka pribumi. Anda pun mengurus berbagai surat lainnya seperti SIM, Bayar pajak PBB, dll dengan orang yang menyebut diri mereka pribumi.

Lebih jauh lagi, Anda akan bertemu orang orang militer yang selalu bukan dari etnis Anda. Tidak ada polisi cina. Tidak ada TNI cina. Yang ada orang cina dagang HP di pasar glodok. Orang cina dagang sembako di pasar tradisional. Di sekolah pun, Anda akan selalu menjadi berbeda. Sampai sampai, untuk menangani perbedaan ini Anda harus mendirikan sekolah khusus. Hal ini untuk mengindari diskriminasi atau tindak intimidasi yang mungkin akan dialami oleh anak Anda. 

Baru kemarin saja ada orang cina yang bisa jadi gubernur. Itupun tidak sampai selesai, sebelum selesai sudah masuk bui. 

Sementara itu, Anda diwajibkan untuk terus menyanyikan lagu Indonesia Raya. Namun kondisi sosial kemasyarakatan selalu menganggap Anda berbeda. Anda pun dihadapkan pada unjuk rasa dan berbagai tekanan politik terkait etnis Anda. Setelah itu, gerakan gerakan anti etnis Anda bermunculan. Mengatasnamakan agama, mengatasnamakan apapun. Puncaknya, etnis Anda di rampok, di jarah kekayaannya, dan di bantai pada kerusuhan 98. 

Syukurlah, kondisi mulai membaik setelah Gus Dur menjadi presiden. Agama Anda mulai di akui, Anda tidak perlu berpura pura menjadi agama lain lagi. Berikutnya, hari besar agama Anda mulai diakui. Budaya Anda mulai disejajarkan dengan yang lain dan dapat masuk dalam kalender nasional. 

Namun, kondisi ini kembali memanas akhir akhir ini. Dikotomi cina dan pribumi kembali menguat. 
Guys, tolong pikir lagi. Kondisi ini tidak akan membaik jika kalian orang bukan cina semakin bersikap seperti itu. 

Bahwa beberapa etnis cina kurang elok sikap nya, kurang baik tingkah lakunya, kurang sopan attitude dan perkataannya, mohon dimaklumi. Jangan jangan itu semua hanya untuk bereaksi terhadap semua aksi orang pribumi selama ini. Semua orang sedang berjalan dan berlomba untuk memperbaiki diri. Sama hal nya, apakah tidak ada orang jawa yang biadab? atau tidak adakah orang pribumi yang tak tau diri? tidak adakah orang pribumi yang tidak kenal tetangga? tidak suka bersosialisasi? tolong berbesar hati jika kami memisahkan diri karena sikap kalian sendiri, yang selalu memperlakukan kami sebagai orang yang berbeda dari yang lain. 

Jika kalian menganggap diri kalian adalah orang yang beragama dengan cara paling baik, memiliki keyakinan yang paling benar, apakah kalian lupa jika Tuhan kalian jua lah yang menciptakan kami terlahir disini? 

Ada juga kok orang cina muslim. Banyak. Kalau tidak percaya jalan jalan saja ke Cina bagian barat. 

Please akui kami sebagai pribumi. Fakta sejarah mengatakan bahwa nenek moyang kami sudah ber abad abad lalu tiba di nusantara ini. Artinya, nusantara ini bukan tanah asing bagi kami. Tanah tumpah darah kami adalah Nusantara (secara Indonesia baru numpangin nusantara 70th). Jika kalian bangga ada orang Eropa jadi WNI, kenapa kalian tidak merasa bangga ada banyak orang cina jadi WNI? Please buat kami bangga menjadi WNI. Buat kami merasa tenang hidup di sini. Jadikan kami bagian dari kalian. 

Paksa kami jadi TNI, Polisi, Pegawai negeri, atau pegawai kelurahan. Buka rekrutmen kalau perlu mewajibkan sekian persen harus ber etnis cina. Kapan kalian bisa dewasa kalau masih menganggap etnis kalian sendiri yang terhebat? kapan kalian dewasa kalau masih meng ekslusifkan diri? apakah kalian tidak bercermin pada Singapura? ada berapa etnis disana? dan semua jadi warga negara singapura.

Mari bersama sama menjadi lebih dewasa dengan melihat dan berpikir secara global, bukan lokal. 




Kedekatan Cinta

Kedekatan Cinta (Edit Bebas dari Puisi Johann Wolfgang von Goethe)




Aku memikirkanmu,
ketika melihat matahari bersinar, berkilauan di laut.
Aku memikirkanmu,
ketika kilau bulan
memantul di permukaan danau.
Aku melihatmu,
ketika berjalan jauh
dan debu beterbangan ke udara.
Di malam malam yang dalam
ketika jembatan sempit,
pejalan itu gemetar.
Aku mendengarmu,
ketika terdengar raungan tumpul
gelombang bergelombang.
Di kebun yang tenang saya sering pergi mendengarkan
ketika semua diam.
Saya dengan Anda,
seberapa jauh Anda berada,
kamu di sebelah saya!
Matahari sedang terbenam,
segera bintang-bintang akan bersinar pada saya.
Kalau saja Anda ada di sini!

Rabu, 18 Juli 2018

Infrastruktur saja tidak cukup!

Tidak terasa, sebentar lagi, masa pemerintahan Kabinet Presiden Jokowi periode 2014-2019 akan segera berakhir. Tahun politik segera menjelang bersama hingar bingar para politikus yang berlomba untuk menduduki posisi strategis di negeri ini. Dalam sepanjang kepemimpinan Bapak Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia, kita disuguhi oleh berbagai pembangunan mencengangkan yang tidak pernah dilakukan oleh pemerintah sebelumnya. Mulai dari pembangunan jalan, tol, bendungan, pembangkit listrik, jalur kereta api, serta berbagai proyek strategis lain yang tidak kurang berjumlah 222 proyek dan menelan anggaran sebanyak 4100 Triliun Rupiah.



Pembangunan ini memang bukan tanpa alasan. Ketertinggalan negeri ini terkait infrastruktur disinyalir menjadi penyebab berbagai persoalan bangsa. Salah satunya adalah mahalnya biaya logistik di negeri ini yang mencapai 60% dari Harga Pokok Produksi. Hal ini lantas memunculkan beberapa masalah serius misalnya adalah banyaknya kendaraan logistik ODOL (Over Dimension Over Loading) yang selain membuat jalanan cepat rusak, juga membahayakan pengguna jalan lain. Tingginya biaya logistik ini juga dapat berpotensi pada melemahnya daya beli masyarakat sehingga laju inflasi menjadi tinggi.

Terlepas dari pro kontra terkait apakah semua proyek infrastruktur yang sedang dikerjakan Pemerintah benar dibutuhkan oleh rakyat, rasanya masih ada hal lain yang jika tidak segera ditangani oleh Pemerintah, akan menjadi masalah yang sangat serius. Pembangunan Infrastruktur memang penting, namun yang tidak kalah penting adalah Pembangunan Jiwa Rakyat Indonesia sendiri. Bangsa yang besar adalah bangsa yang berjiwa kuat. Sepertinya, hal ini telah jauh hari disadari oleh salah satu tokoh pergerakan jaman kemerdekaan yakni WR Supratman. Dalam lirik lagu kebangsaan Republik Indonesia ciptaannya, beliau berpesan:

...

Bangunlah jiwanya

Bangunlah badannya

Untuk Indonesia Raya

...

Ternyata, berkali-kali sudah kita dengungkan bahwa pembangunan bangsa ini harus dimulai dari jiwanya. Setelah jiwa, kita boleh membangun badan. Jika ini telah selesai, maka Indonesia Raya akan terwujud, bahkan dengan sendirinya.

Bukankah para koruptor itu lahir bukan karena kemiskinan atau kekurangan fasilitas negara? koruptor terlahir karena kekeringan jiwa yang berakibat pada keserakahan, rasa haus akan harta yang tidak ada ujungnya. Bukankah pebisnis hitam, oknum polisi nakal, sampai maling ayam lahir juga karena kekeringan jiwa? ketakutan akan kemiskinan dan kelaparan yang berlebihan.

Faktanya, bukan kemiskinan dan kelaparan yang membunuh seseorang. Yang membunuh seseorang adalah jiwa yang lemah. Jika kemiskinan dan kelaparan bisa membunuh seseorang, maka tidak akan pernah seorang Lalu Muhammad Zohri dapat mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional, walau tanpa dukungan dari pemerintah. Zohri adalah bukti nyata bahwa di dalam jiwa yang kuat, apapun dapat terwujud.

Jika kurungan penjara serta kurangnya fasilitas bisa mematikan seseorang, tidak akan pernah ada nama Nelson Mandela di dalam sejarah dunia. 27 tahun masuk bui dan diperlakukan dengan tidak adil, tidak membuat seorang Nelson Mandela ingin membalas perlakuan musuhnya tersebut walau dia telah menjadi seorang Presiden. Nelson Mandela adalah orang berjiwa luar biasa.

Yang paling fenomenal, mengagumkan, serta merupakan panutan seluruh umat muslim di dunia, adalah apa yang ditunjukkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Hidup di dalam kesederhanaan yang bersahaja, serta kepungan tekanan berbagai kalangan yang membenci beliau, tak bisa sedikitpun menghambat beliau untuk menjadi manusia terbaik luar biasa. Nabi Muhammad telah membuktikan bahwa kekuatan jiwa, tidak bisa dikalahkan oleh kemiskinan, kelaparan, kurang harta, atau apapun yang bersifat materi.

Semboyan men sana in corpore sano yang berarti Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, nyatanya telah di patahkan oleh banyak sekali tokoh dunia. Apakah kita bisa menyebut seorang Stephen Hawking sehat? faktanya, karya dan penemuan beliau jauh melebihi kita yang secara fisik lebih sehat. Semboyan ini juga tidak bekerja untuk seorang Nick Fujicic. Dalam semua keterbatasannya, Nick justru sanggup menginspirasi banyak orang. Orang orang luar biasa ini seperti berkata kepada kita bahwa di dalam jiwa yang kuat, tubuh yang sakit pun bukanlah masalah besar.

Sudah saatnya Pemerintah lebih serius dalam proses kaderisasi penerus bangsa. Kondisi dunia pendidikan yang lebih sering di guncang isu terkait kebijakan, ketimbang hasil nyata dari perbaikan sistem pendidikan yang berkesinambungan adalah kegelisahan kita bersama. Setiap tahun rasanya anak-anak kita harus menghadapi perubahan kurikulum yang kita sendiri sebagai orang tua kebingungan mengikutinya.

Pemerataan kualitas pendidikan adalah masalah krusial yang harus segera dipecahkan bersama oleh para pemangku kekuasaan negeri ini. Begitu pula dengan hak setiap anak Indonesia untuk mendapatkan pendidikan hingga setinggi-tingginya. Berbagai permasalahan administrasi yang cenderung mempersulit, harus diganti dengan yang lebih mudah. Sebagai contoh, bagaimana mungkin mata rantai anak jalanan bisa kita putus jika untuk masuk sekolah saja, mereka diharuskan menyerahkan akta kelahiran yang tentu tidak mudah mereka dapatkan.

Sebagian orang yang skeptis dengan pendidikan mungkin berkata untuk apa sekolah tinggi, menteri Susi Puji Astuti saja cuma lulusan SMP dan bisa sukses jadi menteri. Pertanyaan lanjutan yang perlu kita lontarkan kepada penganut paham ini adalah, "Seberapa banyak orang seperti Ibu Susi yang lulusan SMP dan sukses?" Hemat saya, Ibu Susi hanya satu orang yang selamat dari kurangnya pendidikan dan berhasil sukses lantaran memiliki jiwa yang kuat dan pantang menyerah.

Pendidikan adalah cara termudah untuk menjaga agar generasi penerus memiliki kapasitas dan jiwa yang kuat. Melalui pendidikan yang berkualitas, percepatan penanaman jiwa yang kuat dapat dilakukan. Tentu, jika kurikulumnya tepat. Ada hal hal yang memang tidak sekolah ajarkan, namun lebih banyak pula hal hal yang diajarkan oleh sekolah. Membayangkan percepatan akibat sekolah dapat digambarkan seperti membiarkan seorang anak belajar matematika tanpa guru (otodidak) atau dengan guru. Tentu anak yang diajari guru berpotensi lebih cepat paham berkali kali lebih cepat ketimbang yang otodidak. Apalagi jika gurunya adalah guru berkualitas yang berdedikasi tinggi terhadap pekerjaannya.

Mari kita berdoa bersama agar siapapun Presiden yang terpilih untuk memimpin Indonesia 5 tahun kedepan, memasukkan masalah pembangunan jiwa ini di dalam program kerja utamanya. Infrastruktur memang penting, tapi jangan lupakan pembangunan jiwa bangsa ini. Bangsa ini perlu dididik untuk menjadi lebih dewasa dalam berdemokrasi, dalam berbeda pendapat, dalam berlalu lintas di jalan raya, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Masyarakat menunggu arah kebijakan pendidikan yang matang, yang didukung dengan tersedianya sekolah dan guru handal di seluruh pelosok penjuru Indonesia.

Jika memang pemerintah belum menganggap hal ini penting, tak ada pilihan lain selain kita sebagai orang tua harus lebih hadir dan terlibat dalam pembentukan karakter anak anak kita. Jangan ada lagi anak-anak yang hanya mendapatkan fasilitas materi dari orang tua, namun kehilangan kasih sayang. Anak-anak harus mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua, tidak hanya ibu, namun ayah juga sangat berperan.

Mari kita sempatkan diri untuk berbincang dengan anak perihal dunia nya sehari-hari. Membesarkan anak bukan tentang memberikan gadget mahal beserta segudang fasilitas materi. Sudah berapa lama kita tidak bertanya tentang bagaimana sekolah buah hati kita. Perlu kita sadar bahwa kenakalan remaja bukanlah sesuatu yang datang dengan tiba tiba. Dia datang perlahan dan kadang baru kita sadari ketika gejalanya sudah mencapai akhir. Oleh karena itu, kehadiran keluarga dalam menanamkan nilai nilai yang luhur serta proses pemantauan perkembangan kejiwaan anak sangatlah penting. Keluarga adalah sekolah pertama yang harus kita perbaiki jika kita ingin mendidik anak berjiwa luar biasa.  Dengan demikian, kita pun bisa optimis bahwa di masa yang akan datang, Indonesia akan dipenuhi anak muda hebat berbakat yang prestasinya mengguncang dunia.

Jumat, 22 Juni 2018

Benda Paling Mahal Di Dunia

Taukah Anda benda apakah yang paling mahal di seluruh dunia?
Menurut Anda benda itu akan dilabeli berapa US Dollar?

Ternyata, benda yang paling mahal di dunia tidak ada label nya!
Ya, benda yang paling mahal di dunia adalah benda yang tidak dijual.



Bagaimana mungkin Anda menawarnya?
Sang Empunya akan berkata, saya tidak hendak menjualnya dan tidak akan menjualnya walau siapapun yang meminta.

Tragisnya, di era kekinian hari ini, hampir semua yang disekitar kita bisa dibeli.
Dunia malam banyak menjual yang mereka tawarkan sebagai "Kebahagiaan".
Kejujuran orang kini ada harganya juga.
Harga satu suara dalam pemilu politik juga ada harganya.
Sangat sulit ditemukan hari ini sesuatu yang tidak dijual.

Padahal, Tingginya harga diri seorang manusia terletak pada harga ini.
Besarnya seseorang juga terletak pada hal ini.
Apa apa saja bagi dia yang bisa dijual
Dalam hal ini, saya tidak setuju dengan ungkapan yang menyatakan bahwa waktu adalah uang (time is money).
Faktanya, kedua hal ini tidak bisa dibalik.
Dapatkah Anda membeli usia Anda dengan uang?
Ini hanyalah pernyataan seorang kapitalis yang menilai segala sesuatu dengan uang.
Orang islam tidak boleh memiliki aksioma seperti ini.
Seorang muslim punya worldview yang berbeda tentang dunia. Darimana dia berasal, untuk apa dia diciptakan, dan mau kemana setelah kematian.

Betapa hebatnya orang yang tidak mampu dibeli dengan dunia karena kegigihannya dalam memegang teguh kebenaran, telah dicontohkan dengan sangat baik oleh Rasulullah Muhammad SAW.

Pada suatu ketika disaat orang Quraish telah cukup lelah melakukan konfrontasi fisik kepada Nabi dan Pengikutnya lantaran tetap tidak ada yang mau merubah haluan mereka, para pemimpin Quraisy mendapatkan ide untuk menyuap nabi Muhammad SAW.

Para pemimpin ini kemudian berkumpul dan mendatangi nabi seraya berkata: Wahai Muhammad, apakah yang kamu cari dari menyebarkan agama yang menyalahi agama nenek moyangmu ini? Kalau yang engkau cari adalah kedudukan, kami semua pemimpin kabilah Quraisy bersedia untuk bersepakat memberikan kepada kamu jabatan pemimpin tertinggi. Jika yang kamu cari adalah harta, kami siap memberikan sebagian harta dari masing masing kami sehingga engkaulah yang akan menjadi paling kaya diantara kami. Kalau yang kamu inginkan adalah wanita, kami pun rela mencarikan wanita tercantik diantara semua wanita disini untuk kamu nikahi. Berhentilah dari menyebarkan apa yang engkau yakini, kami akan bersamamu dalam apapun permintaanmu.

Mendengar tawaran ini, nabi Muhammad SAW menjawab dengan ungkapan luar biasa yang hanya bisa keluar dari mulut seorang laki laki pemberani, murni, dan tidak dapat dibeli oleh apapun.

Nabi Muhammad menjawab: "Andai kalian datang untuk meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku (seakan mengatakan bahwa semua tawaran mereka masih lebih rendah dari pada apa yang Nabi dapatkan ini), demi Allah, aku tidak akan berhenti menyebarkan agama Allah sampai aku mati sehingga bertemu dengan Tuhanku.



Jumat, 01 Juni 2018

Gerakan menangis bersama

Jika ada yang menghina Rasulullah
Mengejek beliau
Memaki maki nama beliau
Memfitnah beliau dengan ini itu



Kenapa kita tidak (ide gila saya)
melakukan unjuk rasa gerakan menangis bersama
Kita tunjukkan betapa sakit hatinya kita dengan penghinaan itu
Betapa kita sangat mencintai beliau
Namun kita pun tidak bisa membalas penghinaan tsb dengan penghinaan lain
Kenapa?
Karena Rasulullah tidak pernah mengajarkan itu
Rasul tidak pernah membalas orang yang menghina dirinya dengan kejahatan baru
Dengan kedzaliman baru
Rasul adalah pribadi yang Agung
Saking Agungnya sampai Tuhan Penciptanyapun memuji nya.

Shollu ala Sayyidina Muhammad

Kamis, 31 Mei 2018

Baru tahu sedikit

Ada 4 jenis orang di dalam kehidupan ini:

ada orang yang tau sedikit tentang sedikit hal
ada orang yang tau banyak tentang sedikit hal
ada orang yang tau sedikit tentang banyak hal
ada orang yang tau banyak tentang banyak hal



dimanakah posisi kita?

silahkan mencoba meng evaluasi diri Anda masing-masing. Kalau saya, tentu saya ada di posisi pertama. Tau sedikit tentang sedikit hal.

Karena pengetahuan saya sedikit, saya tidak pantas untuk menceramahi siapapun. Saya tidak pantas untuk mengatasnamakan pendapat saya sebagai pendapat yang paling benar. Saya tidak pantas membawa label islam, dalam setiap argumentasi saya. Apalagi membawa nama Rasulullah. Siapa saya dibanding beliau. Saya hanyalah bluluk yang mencoba memegangi baju beliau.

Bagaimana bisa saya tau banyak. Sedangkan kapan saya akan buang air saja saya tidak bisa memprediksikannya. Bahkan, kenapa saya kemarin memilih jalan ini dan tidak memilih jalan itu, saya pun bingung pada akhirnya.

Jangankan mengenal orang lain, mengenal diri saya sendiri saja saya masih selalu gagal.

Itulah kenapa, saya harus selalu siap untuk merevisi setiap apa yang saya percayai hari ini. Besok, bisa jadi saya berubah tidak mempercayainya. Seperti kata seorang filsuf, kita sedang berdiri diatas pundak raksasa. Ilmu kita hari ini adalah hasil dari pencarian ribuan tahun manusia.

Ajaran tanpa Dalil Tombo Ati

Tombo Ati
Iku Limo perkorone
Kaping siji moco Quran lak maknane
Kaping pindo
Sholat wengi lakonono
Kaping telu wong kang soleh kumpulono
Kaping papat
kudu weteng ingkang luwe
kaping limo
Dzikir wengi ingkang suwe
Salah sawijine
Sopo biso ngelakoni
Mugi Mugi Gusti Allah Nyembadani



Tidak ada yang tahu kenapa lagu di atas bisa bertahan ber abad abad dan siapa yang pertama kali mempopulerkannya. Menurut beberapa versi, lagu di atas adalah karangan Kanjeng Sunan Bonang.

Ini adalah salah satu contoh tingkat ilmu tertinggi (setidaknya di mata saya). Ilmu tertinggi itu tidak perlu dalil. Bagaimana menyampaikan sesuatu yang benar, tanpa menyakiti yang saat ini masih salah. Bagaimana menyebarkan kebaikan, dengan kesenangan. Bukan dengan paksaan atau dengan hati yang tidak suka. Bagaimana memasukkan nilai nilai yang merupakan tatanan syariah, tanpa berkata bahwa ini adalah sesuai Syar'i. Bukankah Rasulullah sering melakukannya?

Beliau berdakwah tidak dengan dalil. Bagaimana mungkin beliau mengandalkan dalil sedang Al-Quran saja baru sempurna diturunkan ketika beliau menjelang akhir hayatnya. Beliau berdakwah dengan akhlaq. Dengan sikap dan perilaku. Dengan laku hidup. Kejujuran, welas asih, dan integritas tiada batas. Sangat rumit untuk menjelaskan betapa jeniusnya Rasulullah sebagai manusia. Itulah sebabnya banyak sekali manusia yang salah paham dengan tingkah polah Rasulullah. Bagaimana kita bisa paham dengan ilmu kita yang sangat dangkal ini? belum lagi berbicara tentang kebijaksanaan.

Mencoba Menelaah setiap sikap dan perkataan Rasulullah adalah seperti anak TK yang mencoba menguraikan kenapa Pak Profesor berkata ini dan berbuat itu. Mungkin sesekali kita bisa benar, namun, kebenaran yang sesungguhnya melatarbelakangi perkataan dan perbuatan Professor tersebut hanyalah dia yang tahu.

Jadi, tak usah saling menyalahkan ketika apa yang kita tafsirkan berbeda dengan orang lain. Kita ini hanya salah satu anak TK di kelas kacau dan prematur. Sesama anak TK dilarang saling menjatuhkan bukan?

Selasa, 22 Mei 2018

Benar dan Salah

Benar dan salah adalah sesuatu yang sangat relatif, setidaknya itu yang harus Kita rasakan dan pahami sebagai seorang manusia. Tak usah jauh jauh berbicara sebagai seorang muslim, sebagai manusia pun Kita sudah harus bisa memahami bahwa kebenaran itu amat relatif.


Faktanya, Kita tidak bisa hidup di dunia Hanya dengan mengandalkan benar dan salah. Dua unsur ini tidak bisa Kita jadikan hakim untuk melakukan segala sesuatu. Kita perlu melibatkan satu unsur lain. Unsur tersebut bernama keindahan. Di Dalam keindahan, ada akhlaq, ada adab, ada Budi pekerti, kebijaksanaan dan welas asih. 

Sholat subuh itu benar wajib. Tapi kalau dilakukan di tengah jalan raya, jadilah ia haram. Berhubungan dengan istri, sangat besar pahalanya. Kewajiban suami memberi nafkah lahir dan batin. Tapi, kalau berhubungan suami istri nya dilakukan di Tengah panggung dan disaksikan seribu orang seperti di Thailand, apakah itu masih bisa dibenarkan? 

Kebenaran itu relatif. Setiap orang tidak pernah selesai belajar tentang hakikat kebenaran. Apa yang Kita yakini benar di zaman dulu, belum tentu akan Kita bawa sampai Kita mati. Jangan jangan sebulan lagi Kita meralat kebenaran yang Kita yakini sebelumnya. Hal ini sangat wajar karena manusia itu bertumbuh. Manusia itu bertambah arif. Dan manusia bertambah bijaksana. 

Hal ini dengan sangat baik dicontohkan oleh Imam Syafi'ie. Beliau meralat pendapat nya dengan sangat fair tanpa perlu malu karena telah keliru menilai dan memahami sebelumnya. Hal ini dapat Kita baca Dalam Qaul jadid dan Qaul qadim Karya beliau. Justru, manusia terlihat bodohnya ketika dengan membabi buta meyakini apa yang Dia punya saat ini. Seperti kata orang, dunia tidak sekecil daun kelor. Ulama ulama terdahulu juga dengan sangat baik menunjukkan akhlaqul karimah Dalam hal perbedaan pendapat. Semua orang sudah pernah mendengar kasus qunut Imam Syafiie dan Imam Ibnu Hambal. Bagaimana mereka sangat toleran, dengan tetap berprinsip bahwa pendapatku bisa benar bisa juga keliru. 

Perbedaan adalah rahmat. Ketika Imam Malik mengatakan bahwa anjing itu tidak najis, tidak mungkin Kita serta merta bisa berkata bahwa Imam Malik bodoh. Naudzubillah. Disaat Kita Baru bisa mengutip hadist dari google, beliau telah hapal 500rb hadist berikut perawinya. 

Disaat Imam Hanafi mengatakan minum nabidz itu boleh Dalam kadar yang tidak memabukkan(sementara Imam lain mengharamkan), apakah Kita punya kapasitas untuk nge judge beliau adalah tukang minum? Naudzubillah. Bahkan ilmu Kita tidak ada sekelingking ilmu beliau. 

Memang sudah menjadi ciri khas orang yang kurang ilmu, hingga berantem dan mati mati an membela pendapatnya serta meyakini yang paling benar. Orang yang mengerti dan punya banyak ilmu, jangankan meng counter pendapat orang lain, Dia justru sibuk untuk menertawakan diri sendiri dan evaluasi diri. Disinilah keindahan tawadhu hadir. 

Rasulullah memberi makan pengemis yahudi buta dipasar, walau setiap Hari pengemis tersebut mencaci maki nabi dan mengatakan nabi Muhammad gila. Apakah nabi datang kepada beliau dengan membawa se tumpuk dalil yang membenarkan bahwa beliau adalah Rasul? Tidak, beliau justru datang dengan akhlaq. Tanpa dalil, tanpa ayat, hanya produk akhir dari Iman dan taqwa yaitu akhlaqul karimah. 

Ketika sudah mengerti hal ini, sudah sepantasnya lah Kita menghindari beberapa hal dan memperbanyak beberapa hal Dalam forum diskusi. Yang harus Kita hindari adalah: pertanyaan"mana yang benar?", bisa diganti dengan bertanya"mana yang dalilnya paling kuat, atau bagaimana memahami perbedaan ini dan ini". Harus dihindari juga ungkapan seperti "yang benar adalah ini", seolah mengatakan semua yang lain pasti salah. Bisa diganti dengan "sejauh yang saya pahami saya cenderung memilih ini"... Alangkah santun nya forum diskusi yang mengedepankan toleransi seperti ini. 

"sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq" - Rasulullah SAW

Minggu, 20 Mei 2018

Bahasa Rindu

Would you know my name
If I saw you in heaven?

Would you hold my hand
If I saw you in heaven?




Semoga Rasulullah mengenali kita ketika kita berjumpa dengan beliau nanti di surga.

Aamiin.

Sabtu, 19 Mei 2018

Sistem Khilafah atau Pancasila?


Mohon dibaca lagi sejarah khalifah khalifah jaman dulu ya yang komprehensif . Dimanakah letak kesalahan eksekusi dan kebodohan pelaksanaan ekonomi berlandaskan islam di jaman itu sehingga masih banyak korupsi dan ketimpangan? pada manusia nya apa pada dasarnya? dimanakah salahnya Ustman hingga hendak di kudeta? pada manusia nya atau pada islam nya? padahal dia dijamin masuk surga.

Pernah dengar bahwa Khalifah pada masa setelah khulafaurrasyidin itu korup dan hanya gemar ber foya foya? banyak. Cek saja sejarah. Dimana salahnya? orangnya atau sistem nya? sistemnya sudah islam. Sudah pake khilafah.



Pelaksanaan ekonomi pancasila yang benar ya sesuai ekonomi syariah. Sudah dijelaskan, ini hanya urusan istilah. Untuk menghormati orang lain yang tidak percaya islam dan Rasul adalah utusan. Jika pada akhirnya hanya segelintir orang yang menguasai aset, yang lain jadi babu semua, salah siapa? orangnya atau sistem nya? kenapa tidak ada orang islam yang mampu membuat bank syariah raksasa seperti BCA? karena bodohnya umat islam atau karena sistem syariah yang tidak mampu? kenapa umat islam tidak ada yang menguasai industri besar strategis seperti Indofood dan Unilever? salah islam nya atau salah orangnya?

Pancasila sangat aplicable untuk semua member bangsa ini. Jelas, namanya bukan ke islam islam an. Diterima oleh semua kalangan. Pendiri negara ini pun melibatkan semua pihak.... Pancasila itu cara politis kita umat islam untuk tetap toleransi sm agama lain tapi sebenarnya yang diusung adalah ajaran islam juga.

Saya punya dua kesimpulan untuk perdebatan khilafah ini:
1. Kamu tetap ingin khilafah dan tetap akan berdakwah untuk mendirikan khilafah.
2. Kamu menolak dasar pancasila dan NKRI saat ini karena menurutmu khilafah adalah yang paling tepat karena berlandaskan hukum Allah.

Tanggapanku sama. Khilafah hanya bisa tegak di jaman Imam Mahdi. Beliau adalah tokoh central yang bisa mempersatukan umat dan menerjemahkan ayat ayat yang mutashabihat dengan terang. Tidak akan ada perbedaan multi tafsir lagi. Karena beliau mengetahui yang gaib dan merupakan utusan. Kalau sekarang? belum saatnya. Jika di grup ini saja banyak yang pro kontra terkait khilafah, bagaimana dengan grup sebelah yang isinya campur, bahkan ada yang ateis. Apakah perjuangan khilafah sah untuk menumpahkan darah sesama muslim yang menolaknya? tentu ini hanya perang ideologi bukan.

Terakhir, aku tutup statement ku ttg khilafah ini dengan sebuah cerita yang ditulis dalam kitab Matsnawi karangan Maulana Jalaludin Rumi.

Syahdan, empat orang sahabat menemukan sekeping mata uang. Orang pertama, seorang Persia berkata. "Dengan uang ini aku akan membeli anggur". Orang kedua, seorang arab, menyatakan keberatannnya. "Tidak, kita harus membeli inab". Orang ketiga, seorang Turki mengatakan, "Aku menginginkan Uzum." Orang terakhir seorang Yunani mengatakan bahwa ia tidak tertarik pada pilihan ketiga temannya, "Aku, kata dia, ingin stafili"

Ketika pertengkaran sedang memuncak, lewatlah seorang arif bijaksana yang segera berseru untuk mendamaikan. "Aku bisa memenuhi keinginan kalian semua asalkan kalian percaya untuk menyerahkan keputusannya kepadaku. Sekeping uang ini akan menjadi empat dan kalian akan rukun kembali".

Orang bijak itu lantas pergi dan membeli buah anggur. Begitu kembali, keempat orang sahabat itu sama sama girang. Ternyata, semua mereka, dengan bahasanya masing masing, telah menyatakan kebutuhannya akan hal yang sama, yaitu anggur!.

Mari kita berhenti memperdebatkan kulit. Aku yakin yang kamu mau adalah Sistem yang lebih baik, yang lebih arif, lebih berkeadilan. Kamu menyebutnya sistem Khilafah. Aku menyebutnya sistem pancasila. So, mari kita hentikan perdebatan kita dengan berusaha mewujudkan bangsa yang lebih beradab dan ber akhlaq. Gak usah khilafah. Gak usah pancasila. Yang penting bangsa Indonesia lebih beradab dan lebih ber akhlaq dalam setiap sisi kehidupannya.

Sesungguhnya, khalifah dan pancasila tidak bisa di pertentangkan. Kenapa? karena itu seperti mempertentangkan singkong dengan kripik singkong. Pancasila adalah salah satu bentuk khilafah. Khilafah adalah dasarnya. Penafsirannya seperti apa, yang penting adalah negeri yang aman tenteram dan sejahtera. Bentuknya bagaimana? itu terserah masyarakatnya. Mau jadi kerajaan boleh, mau jadi republik boleh, mau jadi apa aja boleh. Pakemnya, jadikan bumi seperti surga.






Ekonomi Pancasila

Produk Pancasila.



Ekonomi apa? ekonomi yang:
1. BerkeTuhanan Yang Maha Esa.

Kenapa bukan berbasis hukum Allah? karena masyarakat Indonesia yang majemuk. Persis seperti yang dicontohkan Rasul dalam pembentukan masyarakat Madani melalui piagam madinah. Tidak ada dalil Quran di dalamnya. Itu adalah kesepakatan antar masyarakat yang berbeda terdiri dari kaum Anshar, Muhajirin, dan Yahudi. Hal yang sama juga kita lihat dalam perjanjian Hudaibiyah, dimana Rasul menunjukkan kemuliaan akhlaq Beliau. Dalam perjanjian itu tertulis bukan antara Muhammad Rasulullah, tapi atas nama Muhammad Bin Abdullah. Karena orang Quraish tidak mengakui ke Rasul an nabi Muhammad. Ekonomi yang BerkeTuhanan Yang Maha Esa adalah Ekonomi puncak dari semua ekonomi. Kalau pemegang kekuasaan lebih banyak muslim, harusnya ya pake ekonomi yang condong muslim. Tidak ada satu bangsa pun yang melibatkan Tuhan dalam dasar negara nya selain Indonesia dengan pancasilaNya.

2.  Ekonomi yang berkemanusiaan yang Adil dan beradab.

Nilai kunci berikutnya yang menjadi pedoman dari ekonomi pancasila adalah adil dan beradab. Harus adil se adil adilnya. Ekonomi tidak dikuasai oleh segelintir orang. Ekonomi dibagikan rata untuk rakyat. Harus pula beradab. Cari uang, kerja, investasi, tidak dengan saling tusuk dan tikam. Bekerja yang beradab. Mengelola ekonomi negara dengan adab. Adab adalah tataran akhlaq tertinggi. Bangsa yang besar adalah bangsa yang sangat beradab. Saling menghormati hak setiap orang di jalan. Tidak kapitalis, tidak komunis. Ekonomi pancasila adalah ekonomi yang berkemanusiaan. Melihat manusia sebagai manusia.

3. Ekonomi yang mengutamakan persatuan Indonesia

Ekonomi Pancasila sangat mendahulukan persatuan. Kita negara yang ber bhinneka. Menjunjung perbedaan. Industri yang kita punya harus kita kuasai dari hulu ke hilir. Inilah makna persatuan. Jika emas mentah dihasilkan Papua, silahkan jawa membuat mesin pengolahannya. Jika Kelapa dihasilkan Riau, silahkan Aceh membuat pengolahannya. Kita bangsa yang mendahulukan ekonomi berdikari, bukan ekonomi asing.

4. Ekonomi yang berlandaskan Kerakyatan yang dipimpin dengan hikmah dan kebijaksanaan dan diputuskan oleh perwakilan secara musyawarah,

Ini ada di tangan MPR dan DPR. Merekalah orang orang yang kita anggap memiliki hikmah kebijaksanaan dalam melaksanakan ekonomi dengan sebaik baiknya. Tidak perlu melibatkan semua rakyat. Amanah rakyat ada di tangan mereka. Hal ini sering dicontohkan nabi dalam memutuskan kasus apapun. Meminta pendapat sahabat dalam strategi perang, memutuskan siasat, perkara perkara, dll. Tidak perlu melibatkan semua rakyat yang awam.

5. Ekonomi yang ber keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ekonomi pancasila bukan ekonomi kapitalis. Ekonomi kapitalis memusatkan kekayaan pada segelintir orang. Ekonomi Indonesia harusnya sudah merupakan ekonomi syariah. Bunyinya saja beda. Tapi maknanya sama. Ekonomi syariah adalah ekonomi yang berkeadilan sosial untuk kemaslahatan umat.

Sungguh dasar pancasila kita ini bukan dasar ideologi sembarangan. Ini adalah ideologi khas Nusantara. Yang diramu oleh berbagai pihak dan cenderung kepada hukum islam. Kenapa bukan disebut hukum islam? toleransi sm yang bukan islam. Kalau disebut hukum islam, semua yang bukan islam akan memisahkan diri.

Lantas, kenapa Ekonomi Indonesia yang berpancasila sekarang carut marut??? itu hanyalah masalah eksekusi dan kebodohan pelaksananya. Sama seperti pemeluk agama islam. Kenapa manusia yang beragama islam tidak beradab dan banyak yang tidak berakhlaq di Indonesia? apakah artinya islam itu perlu diganti? tidak. Yang perlu diganti adalah pemahaman kita dan penghayatan kita terhadap islam. Pancasila gagal? menurut saya pancasila sudah sempurna. Yang perlu diganti adalah tingkat penghayatan kita dan kedewasaan kita dalam memahami sila sila pancasila.

Contoh sepele. Pancasila menyebutkan sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Apakah hidup kita sehari hari telah melibatkan Tuhan? mau rapat kita selalu berdoa? akhir rapat kita berdoa? setelah memutuskan hasil rapat kita sudah tawakkal? apakah Tuhan hanya muncul di saat ceremonial peresmian? apakah pancasila nya yang salah? sekali lagi tidak. Orang orang nya yang bodoh.

Pancasila adalah produk original bangsa ini. Tidak berkiblat pada siapapun. Jika dalam penerapannya keliru, jangan salahkan pancasilanya. Jika orang islam nge bom gereja, jangan salahkan islam nya. Jika ada yang kurang pas, mari kita perbaiki bersama.

Sabtu, 12 Mei 2018

Terorism has no religion

Ya, terorisme tidak punya agama. Tidak ada satu agamapun di dunia ini yang mempunyai faham menyebarkan teror. Terorisme berasal dari kata teror, identik dengan penyebaran teror kepada masyarakat melalui aksi aksi konyol bom bunuh diri atau kalau sudah membesar biasanya merupakan gerakan separatis (pemisahan diri dari negara induk).

Perlu kita sadari bersama beberapa hal sbb:

1. Terorisme pada skala kecil, selalu bertindak pengecut. Mereka jumlahnya kecil lho. Mungkin tidak bisa disebut ada sebenarnya. Namun, mereka bergerak dan didanai oleh seseorang. Seseorang yang mendanai kegiatan terorisme bisa memiliki banyak sekali latar belakang:

a. Mereka punya paham ideologi yang sama dengan pelaku teroris
b. Mereka punya hidden agenda yang dengan kegiatan terorisme berhasil dilaksanakan, akan berimbas pada hidden agenda nya tersebut berhasil
c. Dia punya kebencian dan musuh yang sama dengan target teroris, walau ideologi nya bisa jadi berbeda. Enemy of your enemy is your friend.
d. Pengalihan issue
e. Untuk memunculkan konflik horizontal agar Indonesia mudah dipecah belah dan diadu domba.
f. dll

Jelas mereka pengecut. Mereka bunuh diri. Jelas mereka pengecut, mereka memakai bom. Tidak berani bertarung 1 on 1. Jelas mereka pengecut, mereka selalu berpindah tempat. Jelas mereka pengecut, karena habis melakukan mereka lari kekuburan.

2. Semua pihak perlu intropeksi diri. Munculnya terorisme adalah bentuk kegagalan semua pihak.  Kegagalan kita dalam kejadian teror di Surabaya:

a. Para pemuka agama telah gagal menyebarkan faham agama yang damai dan toleran.
b. Kepolisian RI bersama BIN dan Densus 88 gagal mendeteksi kegiatan radikalisme lebih awal.
c. Kita gagal bertetangga sampai tidak mengenal tetangga kita sendiri yang punya rencana jahat untuk orang lain.

Sudahlah kalian para pemuka agama yang udah tenar di youtube, isi ceramah kalian masih tidak bisa menjangkau pelaku terorisme. Kalian gagal dan hanya mencari wah di media sosial.

3. Jangan membuat tujuan terorisme berhasil dengan mulai saling membenci dan curiga satu sama lain.

4. Kasus terorisme yang biasa dinisbahkan kepada umat islam radikal pelakunya, menunjukkan betapa masih dangkalnya pemahaman umat islam masyarakat Indonesia. Mari kita semua terus belajar dan belajar agar Agama kita, apapun agamanya, dapat berhasil mengantarkan kita kepada Tuhan. Agama adalah kendaraan menuju Tuhan. Tidak mungkin Tuhan memberikan kendaraan untuk menuju diriNya, dengan cara membunuh makhluk ciptaanNya.

Tujuan terorisme adalah menyebarkan teror. Memecah belah, menyebarkan konflik horizontal, dan menghilangkan ketentraman masyarakat. Mari kita tetap saling mejaga persaudaraan, jangan tuding sana tuding sini sebagai pelaku. Serahkan prosesnya sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Saya justru ingin rekan kita alumni 212 turun ke jalan lagi, untuk menuntut pengusutan tuntas kasus bom ini. Ini sudah melebihi penghinaan agama. Mana suara kalian?????

Kamis, 10 Mei 2018

Kekhalifahan islam, perlukah?

Berbagai pendapat tentang perlunya kekhalifahan islam di tegakkan di bumi nusantara sering terdengar. Banyak yang beralasan, tidak ada system yang paling cocok atau system terbaik selain system islam.

Bagi saya pribadi, saat ini, system kekhalifahan islam "masih belum saatnya" untuk di tegakkan. Saya muslim dan saya percaya bahwa tata negara dan kemasyarakatan akan lebih baik ketika menerapkan konsep kekhalifahan islam. Lalu, kenapa saya berkata belum saatnya?

1. Kendala terbesar ketika kekhalifahan islam harus ditegakkan adalah, siapa yang akan menjadi Khalifah. Saya sangat percaya bahwa yang bisa, setelah nabi Muhammad, adalah Imam Mahdi. Beliau adalah benar merupakan utusan Allah SWT. Imam Mahdi bukanlah manusia biasa. Ketika menjadi seorang utusan, tentu segala rahasia bisa dijawab oleh Imam Mahdi. Hal ini mirip dengan apa yang terjadi pada zaman Rasulullah. Tidak ada perbedaan pendapat di kala itu karena setiap permasalahan bisa ditanyakan langsung kepada Rasulullah. Begitu Rasul wafat, islam langsung terpecah menjadi beberapa golongan. Kita tau betapa kuatnya sosok sahabat Abu Bakar, walau demikian, penentuan siapa khalifah pada saat itu tercatat cukup alot. Masih terdapat beberapa kelompok yang kurang sependapat Abu Bakar menjadi pengganti Rasul. Permasalahan suksesi, juga menjadi masalah berkelanjutan di setiap kekhalifahan islam berikutnya yakni Bani Umayyah, Bani Abassiyah, dan Turki Ustmani. Artinya, Imam Mahdi adalah satu satunya sosok yang bisa menyatukan umat islam. Beliau pasti seorang yang penuh kharismatik. Memiliki latar belakang yang amat bersih, dan benar benar bisa dijadikan pemimpin seluruh umat muslim. Sekarang? coba sebutkan satu nama paling fenomenal di dunia islam baik di Indonesia maupun di Seluruh dunia yang paling bisa berpengaruh dan didengar oleh umat islam? jawabannya, belum ada.


2. Kekhalifahan akan menganut sistem islam yang mana? menggunakan mazhab apa?
Hal ini juga akan bisa dijawab oleh sosok Imam Mahdi. Secara otomatis mazhab akan hilang, karena Imam Mahdi bisa menjawab manakah pendapat yang paling tepat. Kita tahu bahwa banyak sekali permasalahan baru yang muncul sepeninggal Rasulullah. Untuk menjawab hal tersebut, imam mazhab ber ijtihad dan menentukan beberapa hukum berdasarkan ijtihad tersebut. Permasalahannya, hukum empat mazhab besar tersebut berbeda, terkadang malah sangat berbeda. Pemilihan mazhab saat ini merupakan hak setiap kaum muslim. Bahkan, seorang muslim pun bisa memilih untuk tidak bermazhab (karena sudah merasa dapat menemukan seluruh jawaban tanpa mengikuti mazhab apapun, berarti orang ini haruslah mengerti seluruh ilmu ilmu di dalam islam, hafal hadist yang jumlahnya hampir 1 jt, hafal alquran, dll). Ber mazhab adalah cara paling mudah dalam mencari jawaban dari berbagai pertanyaan seputar islam, terutama untuk orang orang yang tidak memiliki kapasitas banyak seperti saya. Hadirnya Imam Mahdi, akan secara otomatis meng eliminasi seluruh mazhab yang ada, karena Imam Mahdi bisa menjawab seperti Rasulullah. Beliau sama sama utusan Allah.


Mungkin beberapa orang akan berkata, kan cuma sistem nya yang islam, khalifah nya tetap kita pilih saja secara demokrasi. Lah, Apakah islam pernah mencontohkan demokrasi yang sedang kita jalankan sekarang? dari 4 khalifah di masa khulafaurrasidin, siapa yang dipilih melalui voting rakyat? tidak ada. Lagipula, sistem islam sudah berjalan di Provinsi Aceh. Apakah sistem tersebut bisa dikatakan lebih baik daripada sistem lain? tentu saja banyak faktor yang bisa dibahas.

3. Adakah saat ini seseorang yang bisa menerjemahkan Al-Quran sesuai dengan apa yang benar benar dimaksud Allah? belum ada. Semua baru tafsir. Artinya, bisa salah, bisa benar, bisa juga kurang tepat. Perlu diingat bahwa Al-quran turun melalui perantara bahasa. Bahasa umumnya akan mengalami evolusi dan perubahan seiring dengan penggunaan bahasa tersebut. Saya beri contoh, apa yang Anda pikirkan ketika saya mengatakan 212 saat ini? aksi damai menuntut Ahok dipenjara? koperasi syariah semacam indomaret? atau kapak naga geni wiro sableng?

Nah lagi lagi, sosok Imam Mahdi akan mampu menjawab berbagai tafsir yang ada tentang ayat Al-quran.

3 poin di atas adalah poin fundamental yang perlu di jawab oleh rekan rekan yang ingin mewujudkan kekhalifahan islam. Anyway, silahkan lebih banyak membaca sejarah kekhalifahan islam hingga ambruknya Turki Ustmani pada tahun 1900 an. Kenapa dan bagaimana ceritanya. Kita perlu melihat masa lalu untuk mengetahui lebih dalam apa kekurangan di masa lalu dan mempersiapkan yang lebih baik di masa depan.

Tips Mengerjakan Soal SNMPTN, SPMB, TPA, dan Ujian Ujian lain...

Jika saya ditanya tentang tips dan trik mengerjakan seleksi ujian masuk, tentu saya bukan orang yang tepat untuk dimintai pendapat. Saya pun bukan orang yang tepat untuk ditanya terkait pengalaman mengerjakan soal soal seperti SNMPTN, SPMB, Test Potensi Akademik (TPA), atau tes tes yang lain. Tentu saja selain karena saya hanya pernah mengerjakan soal soal diatas sekali atau dua kali, saya pun tidak pernah mendalami atau mengupas secara mendalam soal soal tersebut. Namun, Jika Anda ingin tau bagaimana saya menyikapi soal tersebut secara pribadi, mungkin saya bisa memberikan beberapa tips. Tips ini sesungguhnya bukanlah patokan atau sesuatu yang harus diikuti. Setiap orang punya tips masing-masing, dan jika Anda sudah punya tips sendiri, tentu tidak perlu meniru cara saya. Begini cara saya mengerjakan tes:



1. Awali dengan doa, pasrahkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa.

Jalani semua dengan Bismillah. Sungguh dengan Nama Tuhan, semua bukanlah apa apa. Posisi hati adalah kunci paling penting dalam mengerjakan soal. Jangan pernah Anda merasa bisa atau terlampau percaya diri dengan kemampuan diri Anda sendiri. Jika perlu, posisikan hati untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Saya menyebutnya sebagai manage expectation. Kendalikan harapan Anda. Hal ini untuk mengantisipasi hasil yang terburuk. Namun, jangan pernah berhenti berusaha. Kerjakan dengan maksimal. Jawablah setiap pertanyaan dengan sungguh-sungguh. Setelah mengerjakan, tidak perlu bersikap sombong atau merasa bisa walau apabila kita memang benar benar merasa bisa mengerjakan. Tetaplah merasa sama sekali tidak tahu dengan hasil ujian nanti. Jika ditanya orang, sampaikan bahwa Anda telah pasrah dengan keputusan Allah. Apapun hasilnya, itulah yang terbaik menurut Allah. Lagipula, sudah berapa kali kah kita menemui hal yang kita inginkan kita anggap sebagai yang terbaik, namun nyatanya tidak baik? Ujian itu unik. Setiap ujian adalah pengajaran kepada kita sejauh mana level Tawakkal kita kepadaNya. Hamba yang terbaik adalah hamba yang tidak pernah merasa bisa didepan Tuhannya.

2. Isilah semua, jangan ada satu nomor pun yang kosong.

Beruntung kita di Indonesia, bukan di Finland yang semua soal ujiannya adalah Essai. Kita masih menemukan soal pilihan ganda yang masih sangat diandalkan dalam mengetes calon peserta. So, tips saya yang kedua adalah isilah semua pertanyaan dan jangan meninggalkan satu nomorpun secara kosong. Bodo amat jika Anda dihadapkan pada penilaian benar skor 4, salah -1, atau tidak menjawab 0. Anda tidak akan bisa menemui ujian ini lagi dengan cepat. Beberapa ujian bahkan hanya dapat diulang tahun depan. So, bismillah saja. Kerjakan semua dengan menyebut namaNya.

3. Jangan mencontek, kerjakan soal sendiri.

Ada dua jenis orang mencontek. Tipe pertama adalah orang yang mencontek karena tidak percaya diri dengan jawabannya sendiri. Tipe ini melakukan contek mencontek untuk mengoreksi jawabannya sendiri. Ketika dia bertemu dengan orang lain yang menjawab sama, secara harfiah kepercayaan dirinya akan semakin meningkat.

Tipe kedua, orang mencontek karena memang blank. Dia tidak tau harus menjawab apa.

Nah kedua tipe ini jangan Anda lakukan ketika menghadapi ujian. Saya bukan orang suci yang tidak pernah mencontek. Dulu pun saya sering melakukan praktek tersebut. Namun, semakin berumur, saya menyadari bahwa mencontek itu bukanlah kebiasaan yang baik. Mencontek adalah bentuk lain dari menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.  Pribadi yang terbiasa mencontek, akan bisa dengan mudah menggunakan cara cara kotor di dunia kerja untuk mencapai tujuan pribadinya.

Kunci menghadapi soal adalah dengan kejujuran. Allah SWT akan selalu bersama dengan orang yang jujur. Level Shiddiq (Orang yang jujur) adalah salah satu level manusia tertinggi di masyarakat. Kenapa Indonesia banyak ditemukan korupsi, ya karena tidak ada orang Shiddiq.

4. Setelah ujian selesai, fokuslah pada tawakkal

Nah, saya pribadi paling tidak suka membahas soal ketika ujian selesai. Beberapa orang melakukan hal ini. Alasannya, adalah biar kita bisa memprediksi nilai kita berapa. Salah apakah benar kita dalam mengerjakan soal.

Wah, kalau saya ogah. Ngapain capek capek kita bahas soal yang telah kita kerjakan tadi. Biarlah Allah SWT yang memutuskan hasil ujian nya. Kita hanya perlu menata hati agar senantiasa bertawakkal kepada Allah, termasuk di dalamnya menerima segala kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Seberapa sering kita berencana dan seberapa sering rencana kita meleset? hidup kita itu sudah ada yang punya programnya. Bukan kita kok yang menentukan jalannya hidup kita ini. Jadi, biarlah semua berjalan sesuai kehendakNya. Optimis itu perlu namun jangan jadi sombong.


4 hal tersebut adalah tips dari saya pribadi untuk menghadapi ujian. Lagi lagi, setiap orang punya cara masing masing untuk menghadapi ujian. Anda tidak perlu mengikuti cara saya.

Senin, 07 Mei 2018

Tertib berlalu lintas adalah cermin Budaya Bangsa


Apakah Anda setuju dengan ungkapan tersebut?
Saya, bukan hanya setuju, tapi ingin menambahi kalimat tersebut:

Bukan cuma cermin budaya bangsa, tertib berlalu lintas adalah:
1. Simbol kemapanan dan kedewasaan sebuah bangsa
2. Ciri tingkat kemajuan bangsa.
3. Level tingkat penghormatan masyarakat kepada anggota masyarakat lain.
4. Ketertiban lalu lintas adalah cara menilai apakah bangsa ini sudah hebat atau belum.
5. Tertib berlalu lintas menunjukkan seberapa baik masyarakat memahami agamanya.

Mari kita ulas dari nomor terakhir. Hey, siapa saja. Yang biasa merasa islamnya paling benar, paling baik, atau agamanya sudah paling sesuai dengan tuntunan Allah, bagaimana kalian berkendara? justru gak pake helm? lampu merah di serobot? suka memotong kendaraan lain? kalau itu yang masih kalian lakukan, agama kalian cuma kalian jadikan sampah. Malu-maluin saja. Apakah agama kalian tidak mengajari bagaimana menghormati orang lain? bagaimana mematuhi rambu lalu lintas biar tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain? Saya suka jengah melihat orang berjenggot panjang dan pake baju gamis, tapi naik motor tidak pakai helm. Malu-maluin saja. Gitu masih merasa orang islam terbaik? haloooo....

Bangsa yang hebat bisa dilihat dari bagaimana jalan raya nya. Hal ini mirip, dengan bagaimana kondisi sungai nya. Bangsa yang hebat selalu tertib berlalu lintas. Bisa menekan ego masing masing untuk saling mengalah, tidak memakai bahu jalan, dan mendahulukan yang urgent seperti ambulan dll. Bangsa yang hebat tidak mau memotong kendaraan orang lain. Itu berbahaya buat semua orang termasuk diri sendiri. Bangsa yang hebat tidak akan pernah menerabas palang perlintasan rel kereta api.

Kalau kamu mau belajar menghormati orang lain, mulailah belajar menghormati hak orang lain di jalan raya. Bergantianlah. Jangan mau menang sendiri. Berikan kesempatan orang lain untuk lewat jika lampu sudah kuning. Bull shit jika kamu bilang saya sudah menghormati orang lain kalau yang namanya dibawah rambu dilarang berhenti (S di coret), kalian justru parkir disana. Bull shit kalau kalian malah berkendara beriringan jejer dan malah ngobrol membuat macet jalan di belakangnya. Orang yang menghormati orang lain, akan selalu berhati hati dalam bertingkah polah di jalan raya. Apakah cara berkendaraku tidak mengganggu orang lain? apakah bunyi knalpotku tidak mengganggu orang lain? apakah asap knalpotku tidak mengganggu orang lain?

Bangsa yang maju dengan tingkat pendidikan yang baik, tingkat laka di jalannya tentu rendah. Bagaimana bisa Laka jika semua orang tidak saling salip, menaati aturan kecepatan, dan berkendara secara aman? bangsa yang maju akan malu ketika melakukan pelanggaran lalu lintas, apalagi sampai menyuap aparat penegak hukum untuk bebas dari jeratan hukum. Bangsa yang maju juga tidak akan mau menerima suap pelanggaran lalu lintas.

Lalu lintas yang baik adalah bentuk dari dewasanya masyarakat. Masyarakat yang dewasa akan selalu menjaga ketertiban dan melaksanakan aturan dari pemerintah. Masyarakat yang dewasa akan bersedia mengalah dan antri dengan kendaraan lain. Masyarakat yang dewasa tidak akan dengan mudah membunyikan klakson, ngatain orang di perempatan, atau nyerobot jalur busway.

SO, SAMPAI DIMANA BANGSA KITA KAWAN? MARI LIHATLAH KONDISI JALAN RAYA NYA. BAGAIMANA ORANG ORANG BERLALU LINTAS? JIKA MASIH SANGAT BERANTAKAN, MARI KITA MULAI PADA DIRI KITA SENDIRI. MARI MULAI SALING MENGHORMATI DI JALAN RAYA. JIKA KITA ADALAH ORANG YANG BERAGAMA DENGAN BENAR, TENTU JALANAN AKAN SANGAT TERTIB.

Jumat, 04 Mei 2018

Mungkinkah Teknologi akan menggilas manusia?

Sebuah pertanyaan menggelitik saya hari ini. Seorang cendekiawan di masyarakat, sebut saja begitu, mengatakan bahwa jika tidak segera mengikuti perkembangan zaman, kita akan digilas oleh kemajuan dan perkembangan teknologi.

Pertanyaan mendasar muncul di dalam benak saya. Bisakah teknologi menggilas manusia?

Kalau menurut saya:

Teknologi itu, secanggih apapun, masih buatan manusia.
Walau kini tengah trend teknologi yang mengatakan memiliki kecerdasan, istilah kerennya disebut Artificial Intelegent (AI), tetap saja itu buatan manusia
Teknologi itu produk akibat, bukan produk sebab.

Sekarang lihatlah manusia:

Manusia itu bukan buatan manusia.
Kecerdasan manusia juga bukan dibuat sendiri oleh manusia. Sampai hari ini pun batas maksimal kecerdasan sebuah otak belum bisa terpecahkan.
Jauh sebelum AI diciptakan, manusia adalah the real Inteligent. Pemikiran manusia selalu berkembang, dan semakin banyak yang diketahui manusia dari masa ke masa.
Secanggih apapun AI, dia tidak memiliki berbagai sense yang hanya dimiliki oleh manusia.
Dan, manusia adalah sebab dari teknologi. Bukan akibat.

So please, jangan sebut manusia yang tidak bisa memanfaatkan suatu teknologi sebagai "tergilas oleh teknologi". Justru mungkin karena canggihnya manusia, teknologi tidak bisa merubah manusia tersebut. Tidak mampu menyentuh manusia tadi. Manusia punya hulu ledak masing masing, yang ketika itu diledakkan, teknologi apapun bukan bandingannya. Lagi pula, tidak layak membandingkan produk sebab dengan produk akibat. Sama tidak layaknya dengan membandingkan kapasitas manusia dengan kapasitas Tuhan. Bukankah Tuhan tidak berkapasitas?

#JustOpinion

Selasa, 24 April 2018

Menyikapi perbedaan sikap

Jika ada satu ayat, tafsir Anda belum tentu sama dengan tafsir orang lain.
Perbedaan tafsir ini seringkali menjadi pangkal perbedaan sikap.
Jelas, karena jika tafsirnya berbeda, maknanya menurut kita berbeda, dan apa yang harus dilakukan berkaitan dengan implementasi ayat ini juga berbeda. Lalu, bagaimana seharusnya kita menyikapi segala perbedaan ini?

1. Perbedaan itu adalah sebuah keniscayaan. Kenapa? karena isi kepala kita berbeda beda. Lingkungan kita berbeda beda. Dan verifikator mana yang benar dan salah sudah tidak ada. Seandainya Rasulullah masih hidup, kita bisa dengan mudah memverifikasi apakah pendapat saya benar atau tidak. Karena hanya Allah dan Rasulnya lah yang tau makna sesungguhnya dari segala sesuatu. Perlu di ingat bahwa wahyu dan hadist turun melalui perantara bahasa. Bahasa, sangat rentan dengan ambiguitas, kondisi, lingkungan, dan sensitifitas dari penerima kata kata tersebut. Sebagai contoh: ketika saya berkata "wah hebat bener ya kamu tidak pernah telat", apakah Anda benar benar memahami makna yang saya sampaikan? jawabannya tentu sangat tergantung banyak hal. Salah satunya adalah, kapan saya mengucapkan itu. Jika saya mengucapkannya pada saat menjumpai teman saya yang baru masuk kelas 30 menit setelah bel berbunyi, itu sindiran namanya. So, kesimpulan dari poin pertama ini adalah, apapun pendapat Anda dan mereka, Anda bisa benar bisa salah. Mereka pun bisa benar tapi juga bisa salah. Hakim nya hanya Rasulullah.

2. Jikalau perbedaan itu sudah pasti dan niscaya, yang harus kita lakukan berikutnya adalah menyikapinya dengan bijak. Pertama, jangan pernah menyalah nyalahkan orang atas apa yang ia percaya. Apalagi mengharamkan, mengkafirkan, dan menjamin seseorang masuk neraka berdasarkan pemahaman kita. Jika kita mengajak, menghimbau, dan menarik mereka agar berpendapat yang sama dengan kita, itu boleh. Namun perlu di ingat, jangan sampai menyakiti hati orang lain, menebar kebencian, atau bahkan menjadikan kita yang tadinya saudara, adem ayem, jadi berantem gak karuan. Masa sih, Rasulullah sudah mempersaudarakan kita sesama muslim, hanya karena urusan urusan perbedaan sikap yg berangkat dari perbedaan tafsir, kita akan lupakan semua itu?

Contoh mudah: semua orang paham cara menyetir sesuai standar operating procedure nya menyetir mobil. Tapi, tafsir akan hal ini bisa beda beda dan tergantung pula kecakapan seseorang dalam menyetir. Seseorang bisa memutuskan akan menyalip kendaraan di depannya, atau menunggu antrian, adalah opsi masing masing. Seseorang beranggapan kuning itu masih kuning lalu jalan terus atau sudah kuning dan akhirnya memilih untuk berhenti, adalah style masing masing based on jam terbang dan feeling. Jika menyetir dijadikan sebagai contoh, maka tujuan utamanya adalah sampai tujuan.

Mirip walau tidak sepenuhnya benar, tujuan agama adalah sampai kepada Allah SWT, pencipta alam semesta. Jadi, semua cara tidak bisa kita nilai sekarang. Itu semua tergantung seberapa tinggi tingkat penghayatan kita serta feeling kita terhadap setiap ajaran Agama. Yang paling top dan pas adalah yang paling cepat sampai kepada Allah dengan ridhoNya. Setiap orang bisa meng klaim bahwa cara nya adalah cara yang paling pas, paling efektif, ikutilah cara saya. Namun ingat, cara Anda tidak selalu benar untuk orang lain. Jangan musuhi orang lain yang tidak memakai cara Anda, pemahaman Anda, atau apapun teori Anda. Nyatanya, sering kita heran melihat tingkah laku dan sikap orang lain, namun sampai sekarang dia masih hidup dengan santai. Tidak sesuai dengan bayangan kita bukan? karena hidup tidak segampang itu. Tidak sesimple apa yang kita pikirkan dan prediksikan.

Wallahua'lam bisshowab.


Rabu, 18 April 2018

Seri Hadist: Mengirim daging kepada Tetangga Yahudi

Imam Mujahid menuturkan bahwa ketika dirinya berada di rumah Abdullah bin Umar r.a, seorang sahabat Nabi SAW. pembantu Abdullah sedang menyembelih seekor kambing.

Abdullah bin Umar kemudian berkata berkali-kali kepada pembantunya,

"Kalau kamu menyembelih kambing, maka orang yang pertama kita beri daging kambing itu adalah tetangga kita, meskipun dia beragama Yahudi. Karena saya mendengar Nabi SAW. bersabda: 'Malaikat Jibril selalu berpesan kepadaku agar aku berbuat baik kepada tetangga, sampai aku menyangka bahwa ia menyuruh agar tetangga itu memperoleh hak waris dari tetangganya.'"

(HR Muslim)

Personal Comment:

Subhanallah. Betapa mulianya ajaran Allah yang diajarkan melalui nabi Muhammad dan beliau pun telah melaksakannya paling awal. Di dalam hadist lain, Rasulullah juga menegaskan bahwa seseorang tidak bisa dikatakan telah beriman dengan sempurna sebelum dapat berlaku kasih sayang terhadap sesama. Ini lah ajaran islam. Sesama disini bukanlah sesama muslim saja, namun kepada semua makhluk.

Mari perhatikan redaksi hadist di atas. Jika kita bercermin kepada kondisi kita saat ini, apakah permintaan Rasul di atas kepada ummatnya dapat kita tunaikan? Jika kepada tetangga non muslim saja kita harus berbuat baik, apalagi dengan tetangga yang muslim? apalagi terhadap tetangga kita yang muslim dan juga merupakan kerabat kita?

Sudahkah kita akur dan rukun dengan semua tetangga kita? apakah kita justru tidak mengenal tetangga sebelah rumah kita? Pernahkah kita menyapa mereka, atau sekedar menanyakan kabar kepada mereka? pernahkan kita memberikan bingkisan kepada mereka?

Sesungguhnya, senjata Rasulullah dalam menyebarkan agama ini hanya satu. Dan senjata yang satu inilah merupakan pengapesan bagi semua orang yang terkena senjata tersebut. Apa itu? kasih sayang. Tidak ada orang yang kuat terhadap senjata ini. Seorang yang sangat keras seperti Umar Bin Khattab pun dapat luluh dengan senjata kasih sayang. Siapapun musuhnya, jika disentuh dengan kasih sayang, cepat atau lambat, tentu akan berubah menjadi teman. Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang adalah Tuhan untuk semua manusia di muka bumi ini. Allah adalah Tuhan untuk semua makhluk di seluruh alam raya. Allah telah memelihara semuanya dengan sangat sempurna. Kenapa kita sebagai salah satu hambaNya yang menerima nikmat iman justru merusak hubungan dengan manusia lain? dengan tumbuhan dan dengan binatang? Allah saja masih sabar melihat orang orang yang tidak beriman kepadaNya, kenapa kita perlu sangat marah kepada mereka?

Sudah tergambar jelas dari satu hadist di atas, bahwa terorisme bukanlah wajah islam. Bom bunuh diri, bukanlah wajah islam. Bagaimana mungkin islam mengajarkan sesuatu yang saling bertentangan satu dengan yang lainnya. Semoga kita semua bisa menjadi muslim yang lebih baik. Aamiin.

Source: Mutiara Cinta Rasulullah Saw. Pesan Suci Nabi untuk Semesta, Radie Ramli MA, Cetakan 1 - Mei 2017.

Last Update on: 18 April 2018

 

Jumat, 13 April 2018

Sirah Baginda Rasulullah Muhammad SAW (The Beginning - Foreword)

...

Jika ditanya siapa panutan kita, mungkin hampir semua orang Islam akan menjawab Rasulullah adalah panutan kita. Permasalahannya adalah, seberapa kenalkah kita dengan Rasulullah? Bagaimana mungkin kita mencontoh sikap dan mewujudkan gagasan gagasan beliau di dalam keseharian jika kita belum kenal dengan beliau?





Sudah seberapa banyak Sirah nabi yang kita baca? apakah benar kita telah mengenal beliau di segala dimensi? sungguh telah ada jutaan buku bahkan lebih yang telah, dan terus akan membahas suri tauladan dari 23 tahun kenabian beliau Rasulullah SAW. Hal ini seakan membuktikan statement Allah SWT sebagai EmpuNya Rasul yang sangat membanggakan ciptaanNya yang bernama Muhammad SAW. Allah SWT sendiri yang memuji kemuliaan akhlaq dan pribadi Baginda Rasul di Al-Quran.

Jadi, Rasulullah itu, ibarat buah karya, beliau adalah Masterpiece nya ciptaan Allah. Pecahan pecahan kehidupan beliau ibarat sumur yang tak akan habis untuk dikuras walau oleh seluruh ummat manusia. Semua ummat islam berusaha untuk mendekati beliau dari berbagai sisi kehidupan. Berusaha mencontoh beliau sesuai kemampuan masing masing. Berusaha mencintai beliau, dengan ungkapan cinta yang berbeda beda.

Sebagai wujud cinta saya kepada Rasulullah Muhammad SAW, kedepan saya akan banyak menulis ulang kisah-kisah sejarah hidup beliau. Harapan saya, semoga tulisan-tulisan ini dapat menjadi hujjah saya nanti di Akhirat ketika berkata Saya adalah ummat Nabi Besar Muhammad. Semoga umat islam yang belum terlalu mengenal Rasul dapat lebih mengenal Rasul.

Semoga Allah memberi saya kesempatan untuk terus mengisi blog ini dengan istiqomah. Saya menulis cerita sirah nabi ini tentu berdasarkan sumber-sumber yang menurut saya dapat dipercaya. Artinya, semua tulisan saya bukanlah tulisan saya pribadi, hanya kutipan kutipan para Ulama, Kyai, serta buku buku yang pernah saya dapat dengan redaksi yang sedikit saya ubah. Sebagai referensi, pada akhir setiap artikel saya akan menuliskan sumber dari tulisan tersebut serta tahun terakhir artikel ini di update. Jika apa yang saya tulis butuh penyempurnaan, saya akan menuliskannya di dalam footnote bagian mana yang mendapat revisi, kenapa mendapat revisi, dan kapan revisi dilakukan.

Pada akhirnya saya hanya berharap semoga kita semua dapat mewujudkan hasil dari keber agamaan kita dengan baik. Orang beragama berbeda dengan orang tidak beragama karena output nya. Orang islam berbeda dengan orang agama lain karena outputnya. Output terbaik adalah seperti yang dicontohkan Baginda Rasul. Manusia paling berpengaruh no 1 di dunia menurut Michael H. Hart dalam bukunya 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia.

Saya menyusun tulisan tulisan terkait Rasulullah di dalam blog ini tidak dengan posisi berurutan. Jadi, mohon dimaklumi apabila timeline nya terkesan berpindah pindah.

____________________________________________________
Saya adalah penggemar Rasulullah. Saya sangat mengagumi beliau, mencintai beliau, dan rindu pertemuan dengan beliau. Jika semua sikap dan tingkah polah saya di dunia ini sangat jauh dan berbeda dengan yang beliau contohkan, semata-mata hal tersebut adalah karena kelemahan saya. Saya belum sanggup untuk mengendalikan hawa nafsu, masih mudah tergoda syaitan, dan sangat minim dalam hal keimanan. 

Sabtu, 10 Maret 2018

Jika Anda diberi 1 permintaan

Suatu ketika, di kepala saya terlintas sebuah pemikiran. Mungkin karena terlalu banyak menonton film, atau ter ilhami dari film Aladdin, dimana Seorang Jin bisa mengabulkan permintaan kita apa saja namun hanya 1 buah permintaan. Saya kemudian membalik pertanyaan ini seperti ini:

"Jika Tuhan mengijinkan kita meminta satu permintaan saja, apakah yang akan kita pinta kepadaNya?"

Wah, ini pertanyaan sulit. Kenapa? karena kita memang banyak maunya. Dua saja banyak yang tidak cukup, apalagi cuma satu.
Hasil gambar untuk aladdin

Permintaan kita, tidak boleh dangkal. Tidak boleh bersifat materi karena materi adalah hal yang paling dangkal dan cepat habis. Jika Anda yang diberi kesempatan untuk meminta, kira kira apakah yang akan Anda pinta?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kalau Anda bertanya kepada saya. Saya sudah punya jawaban apa yang akan saya pinta. Inilah satu permintaan saya kepada Allah Subhanahu wa Taála:

Tunjukkanlah kami kejalan yang lurus
Ihdinassirotol mustaqim

 Bukan tanpa tujuan ayat ini diletakkan di surah Alfatihah. Surah yang kita baca setidaknya sehari semalam 17x. Terdapat satu permintaan di surah tersebut yang selalu kita pinta. Ya, kita minta ditunjukkan jalan yang lurus. Artikel tentang jalan yang lurus ini bisa dilihat disini.

Dengan mengetahui jalan yang lurus, semua hal di dalam hidup kita akan selamat. Jalan yang lurus adalah jalan dariNya. Jalan yang dilalui oleh semua orang yang Dia cintai. Jalan memuliakan orang tua, menghormati tetangga, menyayangi sahabat, dan semua perbuatan baik yang dicontohkan oleh Rasulullah. Jalan yang lurus juga telah dicontohkan oleh semua nabi dan RasulNya. 



Output Beragama

Untuk apa beragama itu? pertanyaan ini seringkali kita lupakan, atau bahkan tidak pernah kita lontarkan. Sesungguhnya, untuk apa beragama? untuk apa Tuhan menurunkan agama?

Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita pahami dulu apa pengertian dari agama. Based on Wikipedia, inilah pengertian agama:

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti "tradisi".[10]. Kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.

Dari pengertian di atas, setidaknya ada beberapa hal yang diatur oleh agama:
1. Cara beribadah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
2. Cara bergaul dengan manusia
3. Cara bergaul dengan lingkungan

Jika diringkas lagi, sebenarnya agama hanya mengatur satu hal: "Bagaimana cara beribadah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa". Itu saja yang diatur oleh agama. Lantas yang dua kemana? tidak diatur? tentu saja 2 hal sisanya yang lain merupakan bagian dari beribadah kepada Tuhan. Pengertian ibadah bukan hanya berarti "ibadah fisik/ ritual". Saya rasa semua sepakat bahwa beribadah kepada Tuhan bukan hanya sholat di masjid, datang ke gereja, rutin ke wihara, atau ritual pemujaan kita kepadanya. It's a ceremony. Yang jauh lebih besar nilainya adalah diluar ceremony. Di kehidupan kita sehari hari.

Hal ini mungkin mirip dengan ceremony kita di kehidupan. Ceremony nya adalah Upacara bendera. Apakah kita hanya berhenti pada upacaranya saja dan dapat mengatakan kalau orang yang rajin ikut upacara bendera adalah orang yang cinta negara?

Membatasi istilah beribadah dengan mengaitkannya hanya kepada ibadah ritual, mirip juga dengan kebanyakan masyarakat kita yang menafsirkan amal sebagai infaq/ sedekah. Akhirnya muncul kotak amal. Muncul pula pertanyaan seperti kemarin Jumát an kamu amal berapa?

Padahal, kata amal sendiri sebenarnya berarti bekerja atau berbuat. Ber amal sholeh artinya bekerja dan berbuat sesuatu yang baik sesuai ajaran Nya. Jadi, sesungguhnya setiap Jumat kita mengisi yang namanya 'Kotak Perbuatan'.

Hasil gambar untuk kotak amal 


Kita kembali pada pengertian agama. Dengan pengertian yang telah kita bahas sebelumnya, apakah layak seseorang disebut telah beragama dengan baik hanya dengan melihat bagaimana dia beribadah ritual? Apakah Anda orang yang rajin sholat? apakah Anda sudah berhak mendapat gelar orang yang beragama dengan baik? Apakah Anda setiap minggu ke Gereja? apakah Anda sudah bisa disebut umat kristiani yang taat?

Kok saya rasa belum ya. =). Jika sholat diibaratkan upacara bendera, bukti konkrit kalau kita telah sholat adalah diluar sholat. Bagaimana kita bertata krama di lingkungan sekitar kita, bagaimana kita berakhaq di lingkungan kerja kita. Bagaimana kita berinteraksi dengan keluarga, dengan anak, dengan tetangga. Bagaimana kita ber lalu lintas di jalan raya. Bagaimana kita menjalankan bisnis. Bagaimana kita berbakti pada orang tua, menghormati guru, dan menyayangi sesama. Bagaimana kita membuang sampah, bagaimana kita menjaga sungai, bagaimana kita merawat lingkungan. Semua itu adalah tolok ukur apakah seseorang telah beragama atau belum.

Percuma sholat Anda, kunjungan gereja Anda, dan semua ritual Anda, jika Anda tidak pernah menyapa tetangga. Percuma semua sedekah Anda jika Anda tidak bisa berlalu lintas dengan baik dan tidak membahayakan orang lain. Percuma saja Anda meniru Rasulullah dengan misal bersiwak setiap sebelum sholat, atau makan dengan tiga jari, tapi Anda lupa dengan adab dan tuntunan Rasul dalam bermasyarakat. Lagi lagi, upacara bendera bukan tujuan. Upacara bendera adalah alat untuk membangkitkan semangat kebangsaan. Sholat bukan tujuan, sholat adalah alat untuk kembali mengaitkan seluruh hidup kita pada tuntunanNya.

Akhirnya, output beragama adalah menjadi manusia baik. Apapun agamanya, kalau sudah meledakkan kantor polisi, dia telah keliru. Tuhan yang menciptakan manusia dan Beliau pula yang menginginkan kita memiliki keyakinan yang berbeda beda. Tuhan bisa menjadikan kita semua beragama satu saja, namun Tuhan tidak melakukannya. Kira kira kenapa ya?

Kalau sudah begitu, apakah masih layak kita menganggap diri kita paling benar? agama kita paling lurus? Tuhan bisa meletakkan cahayaNya pada siapapun, dikondisi apapun, dengan latar belakang orang apa saja. Berhentilah memperdebatkan apa dan kenapa. Mari menjadi manusia baik dulu, sebagai tanda bahwa kita benar benar beragama. Manusia baik tidak akan menghardik. Manusia baik tidak akan menghina, menggunjing, apalagi menyakiti. Manusia baik memandang orang lain sebagai sesama manusia. Bukan dari suku, ras, atau agama. Semoga kita semua bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi dari hari ke hari. Ihdinassirotol mustaqim. Wallahua'lam bisshowab.

Kamis, 25 Januari 2018

Ketika Saya Lupa

Ketika saya lupa,
saya pun tidak mengenal siapa mereka.
apa gunanya ini
dan kenapa begini.

Ketika saya lupa
saya kehilangan semua yang telah saya punya

saya punya pensil,
saya lupa punya pensil,
maka saya pun akan berkata
saya harus beli pensil

Ketika saya lupa saya punya mereka
Saya akan berkata
saya tidak punya apa apa

ketika saya lupa kamu
sayapun berubah
seolah saya tidak kenal kamu
dan tidak pernah ketemu kamu
sayapun tidak menjadi diri saya
karena saya lupa kamu

ketika saya lupa mimpi saya
saya pun bermain main dengan hidup ini
saya lupa waktu saya tidak banyak
dan terus dihitung mundur

ketika saya lupa bahwa ini
semua adalah permainan belaka
saya menyikapi ini dengan serius
seolah inilah yang terbesar dalam hidup saya

ketika saya lupa Engkau
saya jadi kehilangan semuanya
merasa bisa melakukan apa saja
atau lepas dari kasih sayangMu
padahal
Engkau tidak pernah lupa aku
tidak mungkin Engkau bisa lupa aku
sedangkan aku sangat pelupa orangnya
Aku lupa Engkau
Engkau terus mencukupiku, memenuhi diriku
dengan RahmatMu

Wahai lupa.
Kenapa Engkau ada dan tercipta.
dan ternyata
akupun telah lupa
bahwa Lupa telah menjalani tujuan penciptaannya
Lupa hanya menjadi lupa
karena Dia yang menginginkannya.

Duh Gusti,
Jadikan lupa hambaMu ini
adalah lupa caranya marah
lupa caranya melawan Engkau, menentang Engkau, membangkang dari Engkau
lupa untuk berbuat dosa,
bukan lupa untuk berbuat baik.
Lupakanlah aku dari manusia manusia jahat, biadab, tidak berperi
lupakanlah aku terhadap diriku sendiri
karena aku sejatinya adalah tiada.