Kamis, 31 Mei 2018

Ajaran tanpa Dalil Tombo Ati

Tombo Ati
Iku Limo perkorone
Kaping siji moco Quran lak maknane
Kaping pindo
Sholat wengi lakonono
Kaping telu wong kang soleh kumpulono
Kaping papat
kudu weteng ingkang luwe
kaping limo
Dzikir wengi ingkang suwe
Salah sawijine
Sopo biso ngelakoni
Mugi Mugi Gusti Allah Nyembadani



Tidak ada yang tahu kenapa lagu di atas bisa bertahan ber abad abad dan siapa yang pertama kali mempopulerkannya. Menurut beberapa versi, lagu di atas adalah karangan Kanjeng Sunan Bonang.

Ini adalah salah satu contoh tingkat ilmu tertinggi (setidaknya di mata saya). Ilmu tertinggi itu tidak perlu dalil. Bagaimana menyampaikan sesuatu yang benar, tanpa menyakiti yang saat ini masih salah. Bagaimana menyebarkan kebaikan, dengan kesenangan. Bukan dengan paksaan atau dengan hati yang tidak suka. Bagaimana memasukkan nilai nilai yang merupakan tatanan syariah, tanpa berkata bahwa ini adalah sesuai Syar'i. Bukankah Rasulullah sering melakukannya?

Beliau berdakwah tidak dengan dalil. Bagaimana mungkin beliau mengandalkan dalil sedang Al-Quran saja baru sempurna diturunkan ketika beliau menjelang akhir hayatnya. Beliau berdakwah dengan akhlaq. Dengan sikap dan perilaku. Dengan laku hidup. Kejujuran, welas asih, dan integritas tiada batas. Sangat rumit untuk menjelaskan betapa jeniusnya Rasulullah sebagai manusia. Itulah sebabnya banyak sekali manusia yang salah paham dengan tingkah polah Rasulullah. Bagaimana kita bisa paham dengan ilmu kita yang sangat dangkal ini? belum lagi berbicara tentang kebijaksanaan.

Mencoba Menelaah setiap sikap dan perkataan Rasulullah adalah seperti anak TK yang mencoba menguraikan kenapa Pak Profesor berkata ini dan berbuat itu. Mungkin sesekali kita bisa benar, namun, kebenaran yang sesungguhnya melatarbelakangi perkataan dan perbuatan Professor tersebut hanyalah dia yang tahu.

Jadi, tak usah saling menyalahkan ketika apa yang kita tafsirkan berbeda dengan orang lain. Kita ini hanya salah satu anak TK di kelas kacau dan prematur. Sesama anak TK dilarang saling menjatuhkan bukan?

Tidak ada komentar: