Kamis, 10 Mei 2018

Tips Mengerjakan Soal SNMPTN, SPMB, TPA, dan Ujian Ujian lain...

Jika saya ditanya tentang tips dan trik mengerjakan seleksi ujian masuk, tentu saya bukan orang yang tepat untuk dimintai pendapat. Saya pun bukan orang yang tepat untuk ditanya terkait pengalaman mengerjakan soal soal seperti SNMPTN, SPMB, Test Potensi Akademik (TPA), atau tes tes yang lain. Tentu saja selain karena saya hanya pernah mengerjakan soal soal diatas sekali atau dua kali, saya pun tidak pernah mendalami atau mengupas secara mendalam soal soal tersebut. Namun, Jika Anda ingin tau bagaimana saya menyikapi soal tersebut secara pribadi, mungkin saya bisa memberikan beberapa tips. Tips ini sesungguhnya bukanlah patokan atau sesuatu yang harus diikuti. Setiap orang punya tips masing-masing, dan jika Anda sudah punya tips sendiri, tentu tidak perlu meniru cara saya. Begini cara saya mengerjakan tes:



1. Awali dengan doa, pasrahkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa.

Jalani semua dengan Bismillah. Sungguh dengan Nama Tuhan, semua bukanlah apa apa. Posisi hati adalah kunci paling penting dalam mengerjakan soal. Jangan pernah Anda merasa bisa atau terlampau percaya diri dengan kemampuan diri Anda sendiri. Jika perlu, posisikan hati untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Saya menyebutnya sebagai manage expectation. Kendalikan harapan Anda. Hal ini untuk mengantisipasi hasil yang terburuk. Namun, jangan pernah berhenti berusaha. Kerjakan dengan maksimal. Jawablah setiap pertanyaan dengan sungguh-sungguh. Setelah mengerjakan, tidak perlu bersikap sombong atau merasa bisa walau apabila kita memang benar benar merasa bisa mengerjakan. Tetaplah merasa sama sekali tidak tahu dengan hasil ujian nanti. Jika ditanya orang, sampaikan bahwa Anda telah pasrah dengan keputusan Allah. Apapun hasilnya, itulah yang terbaik menurut Allah. Lagipula, sudah berapa kali kah kita menemui hal yang kita inginkan kita anggap sebagai yang terbaik, namun nyatanya tidak baik? Ujian itu unik. Setiap ujian adalah pengajaran kepada kita sejauh mana level Tawakkal kita kepadaNya. Hamba yang terbaik adalah hamba yang tidak pernah merasa bisa didepan Tuhannya.

2. Isilah semua, jangan ada satu nomor pun yang kosong.

Beruntung kita di Indonesia, bukan di Finland yang semua soal ujiannya adalah Essai. Kita masih menemukan soal pilihan ganda yang masih sangat diandalkan dalam mengetes calon peserta. So, tips saya yang kedua adalah isilah semua pertanyaan dan jangan meninggalkan satu nomorpun secara kosong. Bodo amat jika Anda dihadapkan pada penilaian benar skor 4, salah -1, atau tidak menjawab 0. Anda tidak akan bisa menemui ujian ini lagi dengan cepat. Beberapa ujian bahkan hanya dapat diulang tahun depan. So, bismillah saja. Kerjakan semua dengan menyebut namaNya.

3. Jangan mencontek, kerjakan soal sendiri.

Ada dua jenis orang mencontek. Tipe pertama adalah orang yang mencontek karena tidak percaya diri dengan jawabannya sendiri. Tipe ini melakukan contek mencontek untuk mengoreksi jawabannya sendiri. Ketika dia bertemu dengan orang lain yang menjawab sama, secara harfiah kepercayaan dirinya akan semakin meningkat.

Tipe kedua, orang mencontek karena memang blank. Dia tidak tau harus menjawab apa.

Nah kedua tipe ini jangan Anda lakukan ketika menghadapi ujian. Saya bukan orang suci yang tidak pernah mencontek. Dulu pun saya sering melakukan praktek tersebut. Namun, semakin berumur, saya menyadari bahwa mencontek itu bukanlah kebiasaan yang baik. Mencontek adalah bentuk lain dari menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.  Pribadi yang terbiasa mencontek, akan bisa dengan mudah menggunakan cara cara kotor di dunia kerja untuk mencapai tujuan pribadinya.

Kunci menghadapi soal adalah dengan kejujuran. Allah SWT akan selalu bersama dengan orang yang jujur. Level Shiddiq (Orang yang jujur) adalah salah satu level manusia tertinggi di masyarakat. Kenapa Indonesia banyak ditemukan korupsi, ya karena tidak ada orang Shiddiq.

4. Setelah ujian selesai, fokuslah pada tawakkal

Nah, saya pribadi paling tidak suka membahas soal ketika ujian selesai. Beberapa orang melakukan hal ini. Alasannya, adalah biar kita bisa memprediksi nilai kita berapa. Salah apakah benar kita dalam mengerjakan soal.

Wah, kalau saya ogah. Ngapain capek capek kita bahas soal yang telah kita kerjakan tadi. Biarlah Allah SWT yang memutuskan hasil ujian nya. Kita hanya perlu menata hati agar senantiasa bertawakkal kepada Allah, termasuk di dalamnya menerima segala kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Seberapa sering kita berencana dan seberapa sering rencana kita meleset? hidup kita itu sudah ada yang punya programnya. Bukan kita kok yang menentukan jalannya hidup kita ini. Jadi, biarlah semua berjalan sesuai kehendakNya. Optimis itu perlu namun jangan jadi sombong.


4 hal tersebut adalah tips dari saya pribadi untuk menghadapi ujian. Lagi lagi, setiap orang punya cara masing masing untuk menghadapi ujian. Anda tidak perlu mengikuti cara saya.

Tidak ada komentar: