Rabu, 18 April 2018

Seri Hadist: Mengirim daging kepada Tetangga Yahudi

Imam Mujahid menuturkan bahwa ketika dirinya berada di rumah Abdullah bin Umar r.a, seorang sahabat Nabi SAW. pembantu Abdullah sedang menyembelih seekor kambing.

Abdullah bin Umar kemudian berkata berkali-kali kepada pembantunya,

"Kalau kamu menyembelih kambing, maka orang yang pertama kita beri daging kambing itu adalah tetangga kita, meskipun dia beragama Yahudi. Karena saya mendengar Nabi SAW. bersabda: 'Malaikat Jibril selalu berpesan kepadaku agar aku berbuat baik kepada tetangga, sampai aku menyangka bahwa ia menyuruh agar tetangga itu memperoleh hak waris dari tetangganya.'"

(HR Muslim)

Personal Comment:

Subhanallah. Betapa mulianya ajaran Allah yang diajarkan melalui nabi Muhammad dan beliau pun telah melaksakannya paling awal. Di dalam hadist lain, Rasulullah juga menegaskan bahwa seseorang tidak bisa dikatakan telah beriman dengan sempurna sebelum dapat berlaku kasih sayang terhadap sesama. Ini lah ajaran islam. Sesama disini bukanlah sesama muslim saja, namun kepada semua makhluk.

Mari perhatikan redaksi hadist di atas. Jika kita bercermin kepada kondisi kita saat ini, apakah permintaan Rasul di atas kepada ummatnya dapat kita tunaikan? Jika kepada tetangga non muslim saja kita harus berbuat baik, apalagi dengan tetangga yang muslim? apalagi terhadap tetangga kita yang muslim dan juga merupakan kerabat kita?

Sudahkah kita akur dan rukun dengan semua tetangga kita? apakah kita justru tidak mengenal tetangga sebelah rumah kita? Pernahkah kita menyapa mereka, atau sekedar menanyakan kabar kepada mereka? pernahkan kita memberikan bingkisan kepada mereka?

Sesungguhnya, senjata Rasulullah dalam menyebarkan agama ini hanya satu. Dan senjata yang satu inilah merupakan pengapesan bagi semua orang yang terkena senjata tersebut. Apa itu? kasih sayang. Tidak ada orang yang kuat terhadap senjata ini. Seorang yang sangat keras seperti Umar Bin Khattab pun dapat luluh dengan senjata kasih sayang. Siapapun musuhnya, jika disentuh dengan kasih sayang, cepat atau lambat, tentu akan berubah menjadi teman. Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang adalah Tuhan untuk semua manusia di muka bumi ini. Allah adalah Tuhan untuk semua makhluk di seluruh alam raya. Allah telah memelihara semuanya dengan sangat sempurna. Kenapa kita sebagai salah satu hambaNya yang menerima nikmat iman justru merusak hubungan dengan manusia lain? dengan tumbuhan dan dengan binatang? Allah saja masih sabar melihat orang orang yang tidak beriman kepadaNya, kenapa kita perlu sangat marah kepada mereka?

Sudah tergambar jelas dari satu hadist di atas, bahwa terorisme bukanlah wajah islam. Bom bunuh diri, bukanlah wajah islam. Bagaimana mungkin islam mengajarkan sesuatu yang saling bertentangan satu dengan yang lainnya. Semoga kita semua bisa menjadi muslim yang lebih baik. Aamiin.

Source: Mutiara Cinta Rasulullah Saw. Pesan Suci Nabi untuk Semesta, Radie Ramli MA, Cetakan 1 - Mei 2017.

Last Update on: 18 April 2018

 

Tidak ada komentar: