Sabtu, 08 Oktober 2016

Tiga berlian dari Gunung Geulis

Sekedar menyampaikan ulang tiga berlian yang saya dapat setelah outing dengan Saligading Bersama Group di Gunung Gelis 29 Juni lalu. Apa yang saya sampaikan tidak persis sama dengan apa yang saya dengar pada saat itu, ada beberapa tambahan saya lakukan dan redaksi cerita juga saya sesuaikan di beberapa tempat. Berikut tiga berlian yang saya dapat dalam khotbah Jumat 29 Juni 2012 di Gunung Geulis, Puncak, Bogor:
Kisah pertama bertutur tentang penciptaan awal manusia. Di dalam buku sejarah islam, selalu dikatakan bahwa manusia bukanlah yang pertama diciptakan oleh Allah SWT. Sebelum manusia ada, ternyata sudah diciptakan beberapa makhluk sebut saja iblis, malaikat, dll. Ketika manusia diciptakan, Allah memerintahkan kepada semua makhluk yang telah diciptakan Beliau untuk sujud di depan manusia. Semua makhluk mendengar dan patuh kepada perintah Allah ini, namun, hanya satu yang tidak tunduk yakni Iblis.
Semua tau akhir dari cerita ini. Karena iblis tidak tunduk dan taat kepada Allah, karena iblis tidak mau sujud kepada manusia, maka iblis dilaknat oleh Allah dan dikeluarkan ke bumi.
Sewaktu sekolah dahulu, tentu kita menganggap cerita di atas sebagai cerita sejarah biasa. Namun, karena kita dikaruniai akal oleh Allah, tentu kita harus mengambil sebuah pelajaran dari cerita ini. Beberapa pelajaran yang dapat diambil dari cerita ini adalah:
1. Iblis, sebelum diciptanya manusia, sebenarnya telah taat kepada Allah selama beribu ribu tahun bahkan sampai beratus ratus juta tahun. Namun, karena Iblis terkena dengan penyakit yang namanya takabur, maka iblis langsung diusir dari surga. Jadi, kalau kita telah beramal soleh selama beberapa tahun, atau telah menjadi orang baik selama beberapa bulan, janganlah berani berani takabur dan memandang remeh orang lain. Iblis saja yang sudah beribu ribu tahun berbakti kepada Allah, bisa diusir dari surga, apalagi kita yang baru anak kemarin sore..
2. Sebenarnya kalau dipikir pikir, iblis itu layak untuk sombong dan meremehkan manusia. Kenapa? karena iblis diciptakan lebih dahulu. Dia diciptakan lebih dahulu sehingga sepantasnya manusia menyebut dia 'kakak'. Kalau perlu, kita seharusnya memanggil kakak pertama. Ibarat mahasiswa tingkat atas, iblis itu senior kita. Manusia adalah mahasiswa barunya alisa MABA. Halo, emang kalau kita sudah jadi senior, kita mau apa sujud di depan junior? apalagi mengakui keunggulan junior yang baru anak kemarin bau kencur. Nah, jika Anda berpendapat sama dengan apa yang saya katakan barusan, berarti Anda memiliki potensi untuk menjadi takabur dan suka meremehkan orang. (Nah loe!). Jika dipikir lebih jauh, hemat saya sebenarnya Allah SWT sedang menguji iblis seberapa besar ketaatan dia kepada Rabb Penciptanya. Ini bukan masalah pintar atau tidak pintar, bukan masalah senior atau tidak senior, semua orang tau kalau iblis bisa jadi lebih pintar dari manusia andai manusia tidak diajar langsung oleh Allah.Semua orang juga tau kalau iblis lebih senior dari manusia. Masalahnya disini bukan itu, masalahnya adalah apapun logika Anda, atau apapun status Anda, maukah Anda tetap patuh dan taat pada Allah walau perintah Allah menurut kita tidak layak untuk dituruti? Jika Allah menyuruh kita memakan babi misalnya, apakah kita tetap mau patuh walau ilmu kedokteran dan medis sudah mengatakan bahwa babi tidak baik untuk kesehatan?
Kisah kedua bercerita tentang asal usul kenapa nabi Adam di usir dari surga. Diceritakan bahwa di dalam surga telah terdapat semua hal, namun Allah melarang manusia untuk mendekati pohon Quldi apalagi memakan buah Quldi. Akhir cerita ini semua orang sudah mengerti, Adam tetap saja nekad memakan buah Quldi dan akhirnya Allah murka kemudian mengusir Adam Hawa dari surga. Jika kita telusuri sebab dari kejadian ini, maka kita akan menemukan bahwa Adam diusir dari surga karena memiliki sifat Serakah.
Serakah adalah menginginkan sesuatu tanpa batas dan tanpa tau caranya. Jika Anda memiliki sebuah perusahaan, lantas Anda menginginkan untuk memiliki sepuluh perusahaan lagi, apakah itu sudah bisa disebut serakah? menurut khotbah jumat yang saya dengar di gunung geulis, hal tersebut bukanlah merupakan sifat serakah dengan syarat keinginan Anda untuk memiliki sepuluh perusahaan lagi tersebut dikejar tidak dengan cara cara yang haram. Serakah adalah ketika keinginan kita, dapat menabrak semua aturan agama dan kita tidak peduli terhadap halal haram. Yang kita pedulikan hanyalah tercapainya kesuksesan perusahaan kita. Kita juga lupa terhadap hak orang miskin dari harta kita. Seperti Adam, sudah memiliki hampir semua, satu saja yang dilarang, namun ditabraknya saja yang satu satunya itu.
Kisah ketiga bercerita tentang anak nabi Adam yang bernama Qobil dan Habil. Kisah ini menceritakan tentang pembunuhan yang dilakukan Qobil kepada Habil saudaranya sendiri. Alasannya, adalah karena Qobil dijodohkan dengan saudara kembar Habil yang 'konon' katanya berwajah kurang cantik. Sedangkan Habil, dijodohkan dengan saudara Qobil yang lebih cantik. Qobil tidak terima dan dia berpendapat harusnya dia menikah dengan saudara kembarnya sendiri yang lebih cantik.
Jika kita telusuri lebih jauh cerita ini dan mencari tahu penyebabnya, sebenarnya cerita ini berasal dari satu kata yaitu Dengki. Qobil dengki terhadap Habil yang mendapat calon istri yang lebih cantik. Akibat sifat Dengki, maka pembunuhan pertama di muka bumi terjadi.
Dengki secara sederhana dapat didefinisikan dengan singkatan SMS. Senang Melihat orang lain Susah, dan Susah Melihat orang lain Senang. Jika kita memiliki sifat SMS, maka sudah selayaknyalah kita segera beristigfar. Jika saya melihat orang lain menaiki mobil porsche mewah, lalu saya menginginkan mobil yang sama seperti itu, apakah saya bisa disebut dengki? saya bisa disebut dengki andaikan saya ingin yang menaiki mobil porsche tadi kehilangan mobilnya, sedangkan saya sendiri jadi memiliki mobil itu.
Demikian, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar: