Sabtu, 08 Oktober 2016

Ahok Menghina Alqurán? jangan minta maaf pak, saya berterima kasih!

Beberapa hari ini emosi kita seakan terkuras oleh pemberitaan tentang penghinaan Alquran yang dilakukan oleh Bapak Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Penghinaan ini dilakukan Pak Ahok pada saat berkampanye di kepulauan Seribu. Entah kepleset lidah, atau memang sengaja, terlepas dari semua pandangan yang menghujat, menghakimi, atau bahkan membela, mari bersama kita mengucapkan terima kasih kepada pak Ahok!


Lho kok terima kasih?


Terima kasih pak Ahok,

Engkau telah menyentil banyak umat islam dengan kata kata yang tidak mungkin keluar dari umat islam sendiri, padahal umat islam sering melakukannya. Kalau kita tersinggung Al Quran diremehkan, dianggap pembodohan, apa kita sudah rajin baca Quran? mengkaji hikmah hikmahnya? mencari tahu lebih dalam lagi tentang Kalam Allah tsb? Berapa menit sekali kita buka akun socmed kita, instagram, facebook, twitter, dan berapa hari sekali kita membuka Alquran?Alquran sudah sangat merindukan kita umat muslim sehingga Allah mengilhamkan Ahok mengatakan hal itu.

Terima kasih pak Ahok.

Melalui kata katamu yang luar biasa tersebut, Engkau justru menunjukkan kepada kami siapa orang orang yang benar benar islam, masih meyakini kebenaran Alquran, cinta Allah dan cinta Rasulnya. Pak Ahok juga menunjukkan kepada kami siapa orang yang cuma memegang KTP islam. Siapa partai yang logonya islam namun sebenarnya tidak islam. Siapa orang orang munafik!

Terima kasih pak Ahok.

Satu ayat saja yang kau baca namun jutaan orang di Indonesia kini hafal surah Al Maidah ayat 51. Sebelumnya, kami bahkan tidak tahu dimana ayat tersebut ada!

Terima kasih pak Ahok,

Kami biasa mencari cari pembuktian empiris dan ilmiah untuk mendukung kebenaran Al Quran. Padahal hal ini tidak pernah dilakukan oleh orang orang beriman sebelum kami. Sebagian alquran kami imani, dan sebagian yang lain kami tolak. Kalau tidak ada bukti ilmiahnya, kami selalu mencari cari penafsiran sendiri karena ayat tersebut tidak didukung oleh ilmiah. Sekarang, kau mengagetkan kami dengan pembodohan satu ayat, yang kami pun sudah lupa bahwa ayat ini ada!. 2 tahun engkau menjabat tidak ada orang islam tersakiti. 2 tahun engkau menjabat tidak ada yang merasa Alquran telah dinodai. Semua anteng anteng saja. Semua adem ayem saja. Lalu kau muncul dengan kata kata teguranmu yang sungguh luar biasa! Sekarang kami terhina!

Terima kasih pak Ahok

Kau telah membangunkan singa tidur. Cuma di Indonesia, dimana minoritas bisa memimpin yang mayoritas. Dimana Tuhan sudah menjadi landasan negara, namun banyak sekali kegiatan kami yang tidak pernah melibatkan Tuhan. Bahkan kami menganggap Tuhan tidak ikut campur masalah ini. Tuhan mengurus urusan masjid saja, urusan yang baik baik saja. Kalau politik dan urusan lain, tak usah melibatkan ALLAH. Semoga singa singa yang terbangun ini terus terbangun. Karena bisa jadi singa nya tidur lagi, terlelap dalam kepungan kegelapan yang membuat kantuk!

Terima kasih pak Ahok

Gara gara engkau kami jadi membaca sejarah. Bagaimana Rasulullah menyebut ini adalah hari kasih sayang dalam penaklukan kota Mekkah. Tidak ada pertumpahan darah dalam penaklukan kota itu. Walau sudah terjadi pelanggaran perjanjian oleh orang kafir!. Kami juga membaca kembali bagaimana Salahudin menaklukan kota Yerusalem tanpa pembantaian!. Jauh berbeda dengan penaklukan kota tersebut sebelumnya oleh orang Nasrani dan Yahudi!. Mereka membantai umat islam dengan keji. Anak anak dan perempuan pun tidak disisakan. Salahudin melakukan apa yang dicontohkan nabi. Rasul Muhammad SAW.

Terima kasih pak Ahok, dan jangan minta maaf.

Kalau kau minta maaf semua nya jadi rancu kembali. Tidak ada pembeda yang bisa kami yakini. Kami buta pak Ahok, dan kami pun tuli. Tolong jangan minta maaf. Kalau kau minta maaf, kami bingung harus pilih siapa lagi. Kalau kau menghargai alquran, kami bingung harus bersikap apa denganmu. Padahal ayatnya masih sama! masih disana! Al-maidah 51!

Allah memilih lidahmu untuk menjadi peringatan, menjadi pengingat bagi kami. Karena para kyai kami sudah lelah mengingatkan kami, namun kami tidak mendengarnya. Terima kasih. Rabb, jangan Engkau berikan cobaan kepada kami dengan mengangkat pemimpin dari kalangan Nasrani. Ampun ya Rabb, kami mengimani kitabMu, semuanya. Maafkanlah kami jika kami telah lama melupakan KalamMu tersebut. Jadikan kami termasuk dalam golongan orang orang yang mencintai dan mengamalkan Al Quran. Jadikan kami berkuasa di negeri kami sendiri. Mampukan kami untuk hidup sejahtera tanpa korupsi. Jadikan kami umat muslim yang handal, yang bisa mengikuti setiap ajaran Rasulullah.

Aamiin.

Tidak ada komentar: