Sabtu, 08 Oktober 2016

Hukum memperingati Maulid Nabi menurut (saya)

A: Kalau memang ada perintah Merayakan Maulid Nabi, saya siap membiayai seluruh biaya Maulid Nabi di Indonesia!
B: Kalau memang ada larangan merayakan Maulid Nabi, saya akan bunuh setiap orang yang merayakannya!

Pembaca yang budiman. Semoga kita terhindar dari pemahaman pemahaman yang dangkal. Rasul yang Agung memang tidak suka dimuliakan secara berlebihan apalagi di istimewakan dari yang lain. Beliau adalah suri tauladan luar biasa tentang kerendah hatian. Ya, beliau mengatakan hal itu karena beliau adalah orang yang paling rendah hati dan lemah lembut. Beliau tidak ingin sahabatnya berdiri ketika beliau datang. Beliau juga seringkali mengatakan jika diri beliau adalah manusia biasa. Subhanallah, Allah saja memuji kemuliaan akhlak beliau. Semoga kita bisa berdekatan dengan Rasulullah Muhammad SAW di akhirat nanti dan mendapat senyuman dari beliau sebagai ummat yang di ridhoi beliau.

Lagipula, apa sih yang dilakukan umat islam dalam perayaan maulid nabi? ceramah agama!. Isinya adalah mengajak umat islam untuk kembali ke jalan Allah. Bukan diisi dengan hal hal yang tidak tidak dan banyak mengandung ke mudharatan.

Kalau semua semua harus dicontohkan Rasul, mari kita tinggalkan semua yang tidak dicontohkan Rasul. Contoh: bayar zakat pakai beras. Tidak ada di zaman Rasul. Thowaf Ka'bah dengan berlari. Rasul thowaf dengan naik unta. Pemakaian tasbih, tidak ada di zaman Rasul dan tidak dicontohkan Rasul. Masih banyak contoh lain terkait ibadah (bukan dunia) yang tidak pernah dicontohkan Rasul.

Silahkan mengharamkan maulid nabi, syaratnya:

1. Dilarang keras merayakan ulang tahun siapapun, termasuk diri sendiri, orang tua, ulang tahun kemerdekaan negara, ulang tahun presiden, semuanya.  Kalau Rasul yang mulia saja tidak engkau perbolehkan untuk diperingati, kenapa pula engkau memperingati ulang tahun orang lain? Bah, logika macam mana pula itu. =D

2. Dilarang keras memuji orang lain, siapapun. Ketemu dengan orang sehebat dan sebaik apapun, kalian jangan puji yah. Jangan disanjung. Apalagi di sebut sebut kebaikannya. Rasul itu satu satunya orang yang dipuji ALLAH. Kalian melarang saya memuji Rasul? mengagungkan Rasul yang akan memberikan syafaat kepada saya nanti di akhirat? Omong kosong kalau kalian sendiri masih suka memuji orang lain yang baik. Padahal kebaikan orang tersebut tidak ada apa apanya jika dibandingkan dengan Rasul.

Saya menghormati orang yang tidak mau merayakan maulid nabi, tapi please jangan mengkafir kafirkan atau mengatakan pasti masuk neraka bagi orang yang merayakan. Engkau saudaraku, melalui persaudaraan se akidah yang telah dipersaudarakan oleh Rasul. Jadi please hormati pendapat saudaramu ini.



Tidak ada komentar: