Keywords: Kegagalan struktur, Runtuh, Beton, Ambruk, Korea, Mall Sampoong, Flat Slab
Pada 27 Juni 1995
di kota Seoul, Korea Selatan, sebuah superstore mall 5 lantai bernama Sampoong
runtuh dan hanya menyisakan puing dalam hitungan kurang dari 20 detik. Lebih
dari 500 orang meninggal dunia dalam bencana ini.
Mall Sampoong sebelum roboh |
Dalam sepuluh
tahun terakhir sebelum bencana ini terjadi, Kota Seoul memang sedang merubah
dirinya menjadi kota megapolitan. Di Seoul, setiap minggunya ada 7 gedung
tinggi baru dibangun. Mall Sampoong sendiri memiliki 4 basement dan 5 lantai di
atasnya. Setiap harinya, mall sampoong mempekerjakan 1000 orang staf dan
melayani 400.000 orang pembeli.
Mari kita belajar
dari runtuhnya mall ini.
Berikut ini merupakan kronologis sebelum bencana
tersebut terjadi:
2. 2. . Salah
satu pemilik restoran di lantai 5 mengeluhkan lantai retak di area restorannya.
Keretakan tersebut terjadi di sekeliling kolom hingga terlihat jelas tulangan pelatnya.
3. 3. Beberapa
kali lantai bergetar
4. 4. Manager
fasilitas menginvestigasi kenapa lantai bergetar dan memutuskan untuk mematikan
AC pada jam 12.30, hingga waktu yang tidak ditentukan. Banyak pengunjung
komplain karena pada saat itu suhu mencapai 90 derajat Fahrenheit. Mungkin jika
AC tidak dimatikan, akan lebih banyak korban karena orang akan lebih berlama
lama di mall.
5
5. 5. Pada
pukul 16.00 Manager Fasilitas Mall melakukan meeting dengan owner dan seorang
konsultan. Manager fasilitas melaporkan retak 10 cm yang ada di lantai 5 di sekeliling
kolom. Konsultan mengusulkan untuk menutup mall karena harus dilakukan
perbaikan yang signifikan. Namun, owner menolak dan berkata mall harus tetap
melayani pembeli.
6. 6. Pukul
5.40, lantai kembali bergetar
7. 7. Pukul
5.52, mall runtuh dan meninggalkan puing
Lebih dari 1500
orang terjebak di reruntuhan. Tim evakuasi dan penanganan keadaan darurat
segera bertindak dengan jumlah evakuator dan sukarelawan lebih dari 1000 orang.
Menjelang malam, lebih dari 30 crane dan ekscavator telah tersedia di lokasi
untuk melakukan evakuasi menyingkirkan puing puing dan mencari orang orang yang
selamat. Mereka bekerja sepanjang malam.
Menjelang pagi,
lebih dari 200 orang terselamatkan, 44 orang ditemukan meninggal dunia dan 600
sisanya masih hilang. Kerabat banyak yang panik mencari anggota keluarganya.
Para sukarelawan dan tim penyelamat hanya memiliki waktu 3 hari untuk mencari
sisa korban karena manusia normal hanya bisa bertahan 3 hari tanpa air.
Sementara itu, demonstrasi besar besaran mencuat menuntut diadakan investigasi
tuntas dan diadili siapa yang bersalah.
Banyak sekali spekulasi penyebab
runtuhnya mega mall Sampoong ini. Prof. Chung ahli struktur terkemuka Korea
dipanggil untuk melakukan investigasi tuntas. Berikut ini merupakan dugaan
dugaan Prof. Chung:
1. 1. Ledakan
gas. Dugaan ini masuk akal karena beberapa minggu sebelumnya, Korea telah
dihebohkan oleh ledakan gas dari subway yang menghancurkan gedung juga. Namun,
dugaan ini tidak bisa dibuktikan karena di reruntuhan mall Sampoong sama sekali
tidak ditemukan api.
2. 2. Bom
Teroris, dugaan ini juga tidak mendapatkan dukungan fakta dilapangan. Sebuah
bom memiliki bekas ledakan yang tidak biasa dibandingkan dengan yang lain.
Selain itu, masuknya teroris ke dalam pusat kota mengharuskan teroris tersebut
sangat pintar dan memiliki strategi yang hebat.
3.
3. Kegagalan
Struktur
Dugaan berhenti
pada kegagalan struktur. Tapi kegagalan struktur seperti apa yang bisa
merobohkan gedung Mall Sampoong tanpa adanya gempa bumi atau pun bencana alam
lain?
Sampoong di
design dengan sistem struktur yang biasa kita sebut sebagai sistem flat slab/
flat plate.
Flat Slab System |
Menakjubkan pada tahun 1995 Korea telah berani memakai sistem
struktur ini berkiblat pada Amerika yang lebih dulu memakai struktur ini. Di
Indonesia sampai dengan tahun 2013 ini, tidak banyak dijumpai gedung yang
memakai struktur ini. Indonesia cenderung bermain aman dengan mengorbankan
biaya lebih besar membangun struktur bangunan dengan sistem konvensional (Pelat
dan Balok). Belakangan, baru muncul sistem flat slab, namun flat slab di
Indonesia masih menggunakan drop panel, belum berani flat plate hanya plat saja
tanpa menggunakan drop panel.
Tidak ada masalah
dengan flat slab. Sistem ini telah banyak digunakan dan tidak ada gedung yang
bermasalah karenanya. Lantas apa masalahnya?
Prof. Chung
memutuskan untuk mempelajari as built drawing dan mengkalkulasikan beban beban
yang membebani mall Sampoong. Dia mendapatkan clue. Menurut perhitungan dia,
ukuran kolom mall sampoong haruslah berdiameter 87 cm. Namun, di dalam gambar
dia hanya menemukan...60cm!
Kaget melihat hal
tersebut, Prof. Chung meluncur ke lokasi dan melakukan pengukuran langsung.
Ternyata benar, kolom hanya berdiameter 60 cm. Dia melanjutkan investigasi,
ternyata ada lagi kesalahan stuktur di dalam Mall sampoong. Tulangan lapis atas
plat yang seharusnya berada 5 cm di bawah permukaan pelat, ternyata berada 10
cm di bawah permukaan pelat. Hal ini sepele, tapi krusial. Jika Anda merubah
posisi tulangan pelat seperti di atas, sama artinya dengan mengurangi tebal
keseluruhan pelat.!
Namun, apakah 2
kesalahan fatal tersebut di atas cukup untuk merobohkan Mall Sampoong? Ternyata
tidak. Di dalam dunia keteknik sipilan, sebuah gedung telah dirancang
sedemikian hingga memiliki faktor keamanan yang cukup. Mall Sampoong sendiri
harusnya kuat menahan beban 2.5 kali dari beban sesungguhnya sehingga jika ada
kesalahan seperti di atas, mall masih sanggup untuk berdiri kokoh.
Prof Chung
memutuskan untuk menginvestigasi pemilik, perencana, beserta pengelola mall
Sampoong. Dari investigasi tersebut terkuak beberapa hal:
1. 1. Mall
semula direncanakan hanya 4 lantai, lalu di pertengahan pembangunan diputuskan
untuk merubah menjadi 5 lantai. Kontraktor pelaksana menolak, owner memecat
kontraktor pelaksana dan menunjuk anak perusahaan sendiri untuk melanjutkan
pembangunan
2. 2.Lantai
5 (lantai tambahan) yang tadinya ditujukan untuk arena roller ice,
dipertengahan jalan kembali diubah menjadi berisi 8 restoran. Seperti yang kita
ketahui bersama bahwa orang korea kalau makan sukanya di lantai, hal ini mengharuskan pelat lantai 5 harus lebih tebal dari pada
lantai lain.
3. 3. 2
tahun sebelum kejadian terdapat 3 unit AC seberat masing masing 5 ton
dipindahkan dengan cara digeser dari posisinya semula (tanpa crane) karena ada
keluhan suara bising. Hal ini membuat pelat lantai atap retak dan kolom yang
terlewati menerima beban berlebih.
Tidak bisa
dipungkiri bahwa mall Sampoong bisa bertahan selama 6 tahun dari pertama kali
berdiri. Pemindahan AC hanyalah 2 tahun sebelum kejadian. Lantas apa yang
menyebabkan kerusakan semakin parah?
Kerusakan semakin
parah ternyata karena getaran mesin AC setiap kali dihidupkan. Getaran ini
menjalar merusak seluruh pelat atap dan menyerang kolom yang telah rusak karena
dilewati AC pada waktu pemindahan. Beban gedung akan selalu mencari titik
terlemah. Pondasi AC harusnya menggunakan pondasi khusus. Di dalam kuliah
sipil, Mata kuliahnya bernama pondasi beban dinamis.
Begitulah
kesalahan yang amat banyak dalam pembangunan mall Sampoong. Dari keruntuhan gedung ini, pemerintah Korea
memutuskan untuk menginvestigasi seluruh gedung di negara tersebut terutama
gedung gedung publik.
Dari investigasi
tersebut ditemukan bahwa satu dari tujuh gedung di Korea harus di bangun ulang,
4 dari 5 gedung di Korea harus di repair, dan hanya 1 dari 50 gedung di Korea
yang benar benar aman.
Sebuah pesan dari
korban Mall Sampoong yang berhasil selamat, bahwa ketika membangun gedung,
pikirkan kalau Anda sedang membangun untuk ibu Anda atau orang orang yang Anda
kasihi. Dengan begitu, Anda tidak akan tega untuk membangun asal asalan atau
mencuri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar