Jumat, 23 Juni 2017

Pekerjaan Paling Menyenangkan (2)

Sebelumnya saya pernah menulis tentang pekerjaan yang paling menyenangkan di dunia ini. Anda dapat melihat tulisan tersebut disini.

Tulisan ini adalah perkembangan pemikiran saya setelah saya menjalani hidup sedikit lebih lama. Ya, pengetahuan kita berkembang. Apa yang kita yakini benar pada masa lalu belum tentu merupakan kebenaran yang paling hakiki. Sebagai manusia biasa, saya harus bersedia merevisi apapun kebenaran yang dulu pernah sangat saya yakini. Jika memang ada kebenaran lain yang lebih baik, kita harus mengambilnya. Tulisan saya ini juga mungkin akan saya revisi kembali di kemudian hari.

Pekerjaaan yang paling menyenangkan.

Pekerjaan yang paling menyenangkan itu, adalah pekerjaan yang paling banyak manfaatnya untuk orang lain serta dapat menjadi tabungan untuk bekal di hari kemudian.


Pekerjaan seperti apa yang saya maksudkan?

Di dalam agama islam, kita mungkin telah hafal diluar kepala hadist Baginda Nabi yang menyebutkan bahwa terputuslah amal perbuatan manusia setelah kematian kecuali 3 perkara:

1. Amal Jariyah.

Menurut hemat saya, amal jariyah yang paling tinggi levelnya di dalam ajaran agama islam adalah Waqaf. Kenapa? karena waqaf tidak boleh habis. Berbeda dengan sedekah atau infaq yang sekali habis. Jika kita menginfakkan uang kita untuk memberi makan fakir miskin misalnya, maka uang tersebut akan segera habis setelah fakir miskin menerima makanannya. Keesokan harinya, ketika kita ingin beramal lagi, tentu uang yang lain harus kita keluarkan.

Berbeda dengan waqaf. Untuk melakukan waqaf, harus ada penerima waqaf beserta harus dilafadzkan ikrar waqaf. Pembahasan fikih mengenai waqaf ini dapat Anda baca pada blog blog lain yang banyak ditulis oleh pemerhati Waqaf.

Sejarah mencatat Sahabat Ustman bin Affan pernah mewaqafkan sebuah sumur yang lama dimonopoli oleh seorang yahudi yang menjual airnya dengan harga mahal kepada orang Madinah. Sahabat Ustman membeli sumur tersebut kemudian mewaqafkan air nya kepada seluruh penduduk Madinah.



Sampai hari ini, sumur yang dikenal dengan nama sumur Raumah ini masih dimanfaatkan pemerintah Saudi untuk mengairi pertanian di sekitarnya. Dapatkah Anda membayangkan, setelah 1400 tahun lebih, pahala masih mengalir di sisi Anda? inilah manfaat waqaf.

Pekerjaan yang paling menyenangkan adalah, pekerjaan yang paling banyak bisa memberikan waqaf. Dalam contoh di atas, pengusaha adalah salah satunya. Dengan banyaknya uang yang kita hasilkan, sangat mudah buat kita untuk membeli tanah untuk masjid, pekuburan umum, atau untuk madrasah. Dengan ber waqaf, umur kita mungkin hanya 63 tahun, namun pahala di sisi Allah, akan mengalir terus hingga akhir zaman.

2. Ilmu yang bermanfaat.

Pahala berikutnya yang tidak ada putusnya adalah pahala ilmu. Berbicara tentang ilmu, maka kita sedang berbicara tentang sesuatu yang ketika dibagi, ia tidak berkurang, justru malah makin menancap dan berpotensi untuk bertambah. Berbeda jika kita punya apel 1 kg misalnya. Kita bagi apel tersebut ke tetangga 1/2 Kg, maka di rumah kita tersisa 1/2 Kg Apel.

Ilmu tidak demikian. Kita bagi ilmu kepada seluruh tetangga kita pun, ilmu kita tidak akan berkurang justru semakin kuat. Pahala berbagi ilmu yang bermanfaat? jangan ditanya, pahalanya jauh melebihi MLM!

Jika di MLM kita hanya mendapat sebagian persen dari penjualan yang dilakukan oleh downline kita, dalam konsep berbagi ilmu, kita mendapat kebaikan 100% dari setiap kebaikan yang dilakukan oleh downline kita, tanpa dipotong. Hal ini dinyatakan oleh Baginda Rasul dalam salah satu hadist:

"Barangsiapa yang menunjuki pada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengerjakannya" (HR Muslim 1893)



Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893).

Sumber : https://rumaysho.com/9641-keutamaan-mengajarkan-ilmu.html

Luar biasa bukan? Dari sini, dapat ditarik kesimpulan bahwa guru, adalah salah satu pekerjaan paling menyenangkan. Menjadi cendekiawan, adalah pekerjaan paling menyenangkan. Menjadi ilmuwan, peneliti, dosen, guru ngaji, adalah pekerjaan paling menyenangkan. Bayangkan pahala yang terus mengalir yang didapat oleh Imam 4 Mazhab. Bahkan setelah 1200 tahun mereka wafat, pahala tersebut terus mengalir tiada henti. Menjadi penulis juga merupakan pekerjaan yang menyenangkan. Apalagi kalau tulisan kita kemudian dapat memberikan manfaat untuk orang lain. Menemukan ilmu baru, rumus baru, ciptaan baru, jika hal tersebut memberikan maslahat orang banyak, pahala nya akan terus mengalir.

Yang paling luar biasa, bayangkan betapa banyaknya amal Rasulullah yang dihasilkan dari ilmu beliau yang tidak pernah habis di bahas dan dibagikan oleh ummat yang mencintai beliau? Subhanallah.

3. Anak yang sholeh.

Banyak tafsir terkait pengertian anak yang sholeh ini. Apakah benar benar hanya anak yang diterima doanya oleh Allah atau orang lain pun boleh? Menurut hemat pemahaman penulis, doa ini tidak terbatas hanya pada anak. Orang lain pun bisa mendoakan kita dan doa tersebut tetap berpotensi diterima oleh Allah. Beberapa hal ini penulis jadikan sebagai landasan berpikir:

1. Praktik sholat gaib yang dilakukan oleh Rasulullah untuk mendoakan Raja Najasyi yang baru saja meninggal. Inti dari sholat jenazah dan sholat gaib adalah memohon ampun bagi si mayyit. Rasul dan seluruh sahabat yang ikut sholat tersebut bukanlah keluarga atau anak dari Raja Najasyi.

2. Doa yang senantiasa kita lantunkan untuk memohon ampunan bagi seluruh orang muslim, muslimat, mukmin, mukminat, baik yang hidup, maupun yang mati. Jika Allah tidak menerima doa ini, apakah seluruh ulama di dunia sedang melakukan kesesatan karena melantunkan doa yang tidak akan diterima?

Walau demikian, saya tetap menghormati pihak pihak yang menganggap bahwa semua doa putus kecuali hanya anak kandung. Tidak perlu diperdebatkan karena masing masing orang akan bertanggung jawab terhadap amalnya saja.

Berdarkan hal ini, maka pekerjaan yang paling menyenangkan adalah pekerjaan yang bisa membuat anak kita atau orang lain mendoakan kita, meski kita sudah wafat. Tentu, menjadi ayah yang baik adalah pekerjaan yang menyenangkan. Apalagi menjadi ayah bagi anak anak yatim yang jumlahnya banyak. Seorang pilot Indonesia, Kapten Budi Soehardi, adalah ayah dari ratusan anak yatim di NTT. Sudah kebayang kan betapa banyaknya pahala yang didapat oleh Kapten Budi? bayangkan jika kelak anak anak tersebut kembali menjadi Kapten Budi kedua, ketiga, dan seterusnya. Kebaikan Kapten Budi tidak akan pernah putus.




Jakarta, 23 Juni 2017.

Pembaca budiman, silahkan memiliki pendapat lain atau mengoreksi tulisan saya jika memang kurang berkenan, namun mohon jangan menyebar kebencian dan permusuhan. Kita semua sedang berproses menuju kesejatian diri. "Under Construction!"









Tidak ada komentar: