Rabu, 28 September 2016

Antara Proposal dan Persetujuan

Sedang dalam proses pengerjaan proposal dan tiba tiba saja teringat dengan hikmah yang disampaikan oleh salah seorang Guru di Radio. Sang Guru tersebut bertutur:

"Apakah Anda yakin kalau proposal Anda itu disetujui karena proposal Anda bagus?"

......

Ada banyak jawaban terkait hal ini. Jika kita berkata Ya karena memang proposal saya bagus, sejatinya kita telah melupakan banyak orang yang bisa mendapat persetujuan proposal, bahkan sebelum proposalnya dibaca. Berikut beberapa contohnya disekitar kita:

1. Seorang mahasiswa mengajukan proposal sumbangan kepada seorang alumni sukses dari kampusnya. Sang alumni malah bercerita panjang lebar tentang kehidupan dia selama berada di kampus dulu. Dengan sabar si mahasiswa mendengarkan dengan baik. Giliran ada kesempatan untuk menyampaikan maksud dan tujuan, tanpa melihat proposal nya, ,sang alumni sukses hanya menanyakan "Anda butuh dana berapa?". Dengan malu malu si mahasiswa menjawab "sekian puluh juta pak...". Alumni mengangguk dan berkata "kamu cari dulu sumbangan dari alumni yang lain, jika tidak dapat, atau masih ada sisa yang kurang, aku akan berikan semua sisa kekurangannya"

Semua TANPA MELIHAT proposal.

2. Seorang nasabah bank mengajukan proposal untuk meminta pinjaman ke bank terkait dengan usaha bisnisnya yang baru, terkejut karena disana dia bertemu dengan teman lama semasa kuliah dahulu. Setelah bertemu, sang teman langsung mengajak masuk ke ruangannya yang kebetulan telah menjadi kepala cabang dari bank tersebut. Tanpa basa basi, kepala cabang bank ini langsung mempercayai teman nya ini dan bahkan memberikan pinjaman tanpa agunan lantaran si nasabah bank memang terkenal piawai dalam berbisnis, jujur, amanah, dan memiliki track record yang bagus. Kepercayaan ini bertambah berkali kali lipat setelah bercampur dengan rasa ingin membalas budi, karena semasa kuliah, si kepala cabang sering ditolong oleh nasabah bank rekannya tersebut di banyak kondisi kesulitan.

Semua TANPA MELIHAT proposal.

Masih banyak contoh yang lain selain dua contoh di atas, tentang bagaimana sebuah proposal bisa tidak bernilai, tidak dipertimbangkan, dan tidak menjadi alasan turunnya persetujuan.

Di lain sisi, banyak juga proposal yang sangat bagus, sangat impresif, sempurna isinya, namun tidak mendapat persetujuan. Proposal proposal ini bahkan sudah mengikuti kaidah dan persyaratan yang ada. Kenapa tidak disetujui? banyak sekali alasannya.

Setiap orang bisa saja mengemukakan jawaban yang beragam. Namun, satu hal. Segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah. Jika memang Allah menghendaki keinginan Anda diterima, Proposal bukanlah sesuatu yang penting. Beberapa contoh di atas bisa menunjukkan bahwa betapa mungkinnya proposal tidak dinilai penting.

Kadang dengan keterangan di atas beberapa orang bisa mengatakan, kalau begitu ngapain saya bikin proposal? toh kalau udah dikehendaki Allah saya akan dapat itu proyek!

Nah, disini letak kesalahan nya. Bikin proposal itu wajib! itu perintah Allah. Kalau Anda tidak bersedia bikin proposal, artinya Anda tidak menuruti perintah Allah. Usaha itu wajib. Hasilnya jangan dikaitkan dengan usaha. Tidak ada yang namanya usaha keras akan membuahkan hasil baik. Memang umumnya seperti itu. Namun itu hanya umumnya. Allah sewaktu waktu bisa mengubah hal umum tersebut menjadi tidak umum. Itulah kenapa proposal tidak bisa dikaitkan dengan disetujuinya proposal.

wallahua'lam



Tidak ada komentar: