Sabtu, 11 Februari 2012

Bagaimana menyikapi Perbedaan Cara Pandang/ cara Berpikir di dalam Islam

Sebuah riwayat pernah menceritakan bagaimana Rasulullah menyikapi perbedaan di kalangan para sahabat pada zamannya. Kala itu diceritakan Rasul tengah beristirahat selepas perang Ahzab kemudian malaikat Jibril mendatangi beliau seraya berkata "Mengapa engkau letakkan senjata? sesungguhnya para malaikat tidak pernah meletakkan sejatanya. Selagi kini engkau sudah pulang, maka sampaikan permintaan kepada orang-orang, lalu bangkitlah dengan orang-orang bersamamu ke Bani Quraizhah. Aku akan berangkat ke depanmu. Akan kuguncangkan benteng mereka lalu kususupkan ketakutan ke dalam hati mereka. "

Bani Quraizhah adalah sebuah perkampungan yahudi yang pada saat perang Ahzab telah menjadi penjahat perang. Mereka membelot dari perjanjian yang telah mereka adakan dengan Rasulullah untuk tidak saling menyerang ataupun mendukung pihak yang menyerang pihak masing masing. Pada perang ahzab, ternyata mereka mengingkari perjanjian ini dan menyerang umat muslim dari belakang. Melihat hal ini, Rasul kemudian bersabda, "Siapa yang tunduk dan patuh, maka janganlah sekali kali mendirikan shalat ashar kecuali di Bani Quraizhah."



perbedaan mahzab
Menyikapi Perbedaan Pendapat/ Pandangan dalam Islam





Perjalanan ke Bani Quraizah dilakukan secara berkelompok. Saat tiba waktu ashar, sebagian di antara mereka ada yang masih di tengah perjalanan. Sebagian yang lain berkata, "Kami tidak mendirikan sholat ashar kecuali di Bani Quraizah seperti yang diperintahkan Rasul kepada kami". Hingga ada sebagian di antara mereka yang mendirikan sholat ashar setelah tiba waktu isya.

Namun, sebagian sahabat yang lain berkata, tidak ada masalah menyangkut hal ini. Maksud dari perkataan Rasulullah adalah agar kita bergegas ke Bani Quraizhah.

Kita dapat melihat cara sahabat menyikapi perkataan Rasulullah dalam dua sikap seperti di atas. Yang satu menyikapi secara tekstual dan yang satu lagi menyikapi secara kontekstual. Lantas, bagaimana respon Rasulullah?

Setelah sahabat menemui Rasul, mereka kemudian menyakan hal ini kepada beliau. Dengan tersenyum Rasul menjawab, "dua dua nya benar..."


Sumber: Prof Quraish Shihab, Sirah Nabawiyah (P.353)Syaikh Shafiyyurahman Al Mubarakfuri
Redaksi: dmercy corporation

Silahkan memberikan komentar jika terdapat kesalahan dalam apa yang saya sampaikan ataupun ingin melengkapi redaksi saya.


Tidak ada komentar: