Rabu, 20 November 2013

Fungsi dan Kegunaan Beberapa jenis bahan tambah untuk beton (admixture- Teknologi beton terbaru)



Beton normal? sudah tidak jamannya lagi menggunakan beton normal saat ini. Ilmu pengetahuan dan perkembangannya telah meletakkan dasar dasar engineering beton dan pemanfaatannya untuk mengubah beberapa sifat beton. Berikut ini merupakan beberapa jenis bahan tambah untuk beton dan kegunaan nya:




1. Air Entraining Agent.

Sesuai namanya, additif jenis ini akan memberikan kadar udara yang lebih banyak daripada beton normal. Pada beton konvensional, jumlah kandungan udara justru malah dibatasi karena semakin banyak kandungan udara di dalam beton maka strength nya akan semakin turun. Namun, dalam kasus tertentu, beton justru harus memiliki kandungan udara yang cukup agar dapat memuai dan menyusut dengan baik. Salah satu contoh penggunaan additif ini adalah untuk pengecoran pada negara yang memiliki 4 musim dan pada pengecoran landasan pesawat terbang. Additif beton jenis ini biasa disebut dengan disingkat yakni AEA

2. Superplasticizer dan Hyperplasticizer.

Additif jenis ini memiliki nama lain yakni High Range Water Reducer. Seperti namanya, additif jenis ini akan menurunkan konsumsi air dan tetap mendapatkan slump yang sama atau bahkan lebih bagus. Workability merupakan masalah utama dalam industri beton. Beton yang memiliki work ability yang bagus, biasanya ditandai dengan nilai slump yang tinggi. Secara singkat workability bisa dijelaskan dengan kemampuan beton untuk mengalir dan memenuhi bentuk bekisting tanpa adanya segregasi ataupun rongga didalamnya. Biasanya, beton yang mampu mengalir adalah beton yang memiliki slump tinggi. Bahkan slump flow. Namun, nilai slump yang tinggi menuntut konsumsi air yang semakin banyak. Dengan penggunaan additif jenis ini, maka konsumsi air dapat dikendalikan. Contoh: TamCem 12R

3. Retarder

Additif jenis ini akan memperlambat penurunan slump dari beton segar. Bahan dasar retarder yang paling tradisional adalah glukosa/ gula. Dengan penambahan retarder pada dosis yang tepat, maka beton akan mampu bertahan untuk pengiriman transportasi jarak jauh. Namun, jika dosis retarder terlalu banyak, beton akan mengalami long setting/ tidak kering. Anda tidak perlu khawatir jika beton anda mengalami long setting karena mutu beton tidak akan turun justru akan cenderung naik. Hanya saja memang pekerjaan jadi terhambat. hehe. Contoh: TamCem 6R

4. Hidration control

Additif jenis ini mengendalikan panas hidrasi sehingga mortar tidak kehilangan workability nya selama proses transportasi. Additif jenis ini sangat dibutuhkan untuk pengecoran pada cuaca yang sangat panas.Additif jenis  ini juga banyak digunakan dalam industri shotcrete terutama untuk tunneling and underground mining. Dengan menggunakan additif ini, maka mortar dapat bertahan hingga 8 jam sehingga cocok untuk perjalanan jarak jauh. Aditif ini berbeda dengan retarder, karena memiliki prinsip kerja yang berbeda. Jika retarder menghambat terjadinya ikatan antara semen dan air, hidration control berfungsi menidurkan semen sementara. Contoh: TamCem HCA

5. Foaming agent

Foaming agent adalah additif pembuat busa yang banyak digunakan dalam industri beton ringan atau bata ringan. Penggunaan additif jenis ini biasa dicampurkan dengan air dengan perbandingan 1 banding 40. Foam yang baik adalah foam yang tidak mudah pecah dan bentuk bulatannya seragam. Contoh: TamSoil 200CF

6. Mold Release Agent 

Additif jenis ini membantu beton untuk terlepas dari bekisting dan tetap memiliki permukaan yang halus dan rata tanpa merusak bekisting. Mold release agent terdiri dari 2 jenis yaitu: 1. Water based dan 2. Oil Based. Contoh Mold release agent yang menggunakan oil based adalah TamCrete MRO


Di dalam perkembangannya, saat ini muncul jenis additif baru. Additif jenis ini sebenarnya masuk dalam golongan high range water reducer, namun dia tidak hanya berfungsi untuk mempertinggi slump dan mengurangi air, lebih dari itu dia bisa mempercepat proses pengerasan beton. Pada umumnya, beton akan mencapai kekuatan 100% setelah 28 hari proses curing dll. Namun, saat ini Anda tidak perlu menunggu sebegitu lama untuk melihat beton 100%. 

Kenapa perlu menggunakan additif jenis ini? additif jenis ini sangat dibutuhkan oleh industri precast karena pada industri ini sangat dituntut cycle time produksi yang cepat. Semakin tinggi cycle time beton, maka produktifitas pabrik akan meningkat yang akhirnya berujung pada penurunan cost production. 

Saat ini, sudah ada additif yang bisa membuat beton mencapai kekuatan 80% nya pada umur 4 jam. Luar biasa bukan? Anda bisa membayangkan jika proyek pemerintah menggunakan additif ini. Tidak akan ada lagi jalanan macet. Karena proyek dikerjakan pukul 12 malam, lalu paginya jalan sudah bisa dilewati. 

Namun, additif jenis ini memiliki kerumitan tersendiri dalam proses pengerjaannya. Dikarenakan sifatnya yang menaikkan strenght beton secara cepat, biasanya beton yang memakai additif jenis ini slump loss nya akan sangat cepat turun. Akibatnya, beton susah di handling. Biasanya juga, beton yang menggunakan additif ini akan lengket/ sticky dan berat dalam pengerjaannya apabila masih menggunakan orang. Hal ini perlu diperhatikan agar karyawan perusahaan Anda tidak berteriak.

Contoh additif jenis ini adalah produksi PT Normet Indonesia yaitu Tamcem 12RW dan Tamcem 60RA

CMIIW

Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar: