Selasa, 05 Desember 2017

Memuliakan Rasulullah atau mempermalukannya

Selamat hari Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Semoga kita dapat masuk kedalam golongan beliau yang menerima syafaat beliau nanti di hari kemudian. Aamiin.

Rasulullah adalah pribadi yang paling mulia. Saking mulianya Rasulullah, bahkan sang Empu pencipta beliau pun memuji kemuliaan akhlaq beliau. Sudah sewajarnya dan sepantasnya lah, kita sebagai pengikut beliau, berusaha sebisa mungkin meneladani sifat dan sikap beliau dalam seluruh sisi kehidupan.

Salah satu bentuk dan bukti cinta kita kepada beliau adalah memperingati hari lahir beliau dengan banyak kegiatan. Di Indonesia sendiri, walaupun beberapa kalangan islam minoritas tidak menyetujui acara peringatan ini dengan alasan Rasul tidak mencontohkannya, tetap saja golongan ahlus sunah wal jamaah merayakannya dengan suka cita. Banyak sekali di kampung dan perkotaan masyarakat merayakan dengan berbagai cara yang mereka bisa.

Saya pribadi sangat mendukung kegiatan ini. Rasul memang tidak mencontohkannya, namun sangatlah keterlaluan jika kita sebagai pengikut panji Beliau tidak menjadikan hari istimewa ini menjadi sesuatu. Masa negara merdeka saja kita peringati, ulang tahun teman, saudara, orang tua kita peringati dan rayakan, hari hari bersejarah kita peringati, lalu tanggal lahirnya Nabi Muhammad tidak kita peringati?

Pertanyaannya dengan cara apa kita memperingatinya. Dengan pengajian, sangat bagus. Dengan napak tilas perjalanan beliau (Umroh), juga bagus. Dengan mentadaburi sirah nabawiah, bagus sekali. Dengan berusaha menerapkan cara dan sikap pandangan beliau dalam kehidupan kita, bagus sekali. Semua bagus, tapi jangan:
1. Berkonvoi menggunakan motor rombongan yang bikin macet dan semua anggota konvoi tidak pake helm.
2. Keliling naik truk dan meneriakkan hal hal yang bukan dalam lingkup Maulid Nabi. Keliling sambil bersholawat wujud cinta kita, bagus, tapi kalau keliling dengan meneriakkan sesuatu yang lain, hanya bergunjing, ketawa ketiwi, happy happy, apa apaan itu.
3. Main petasan? BIG NO.
4. Main kembang api? BIG NO.
5. Konvoi berakibat tawuran? BIG NO

Ayolah, kita sedang ingin memuliakan beliau, bukan mempermalukan beliau. Jika kita benar cinta Rasul, yang sopan donk di jalan raya. Yang cinta kasih donk sama sesama. Yang ramah dan bersahabat sama teman sekerja. Yang keras dan ikhlas kalau bekerja. Yang rajin dan istiqomah dalam beribadah.

Jangan bikin orang beragama lain tertawa dan semakin memojokkan islam dengan kekonyolan kita pribadi. Kedunguan dan ketololan kita bisa mempermalukan islam dan Rasulullah. Emosi dan kecerobohan kita sangat mencoreng nama agama islam. Yuk lebih berhati hati lagi dalam bersikap!


Tidak ada komentar: