Senin, 27 November 2017

Definisi Sukses (untuk saya)

Banyak sekali buku dan quote motivasi yang mengajak kita untuk menjadi orang sukses. Rasanya hampir setiap hari kita diteriaki oleh mereka untuk terus bergerak, untuk terus menjadi sukses. Saya tidak sedang berkata bahwa buku, quote, ucapan motivator, dan semua acara TV tentang sukses tersebut keliru atau kurang baik, namun sebelum kita mengkonsumsi semua hal tersebut, alangkah baiknya kita bersama merenungkan terlebih dahulu apa dan bagaimana sukses yang kita ingin capai.

Statement ini penting karena ketika sukses kita sendiri tidak jelas, mau apa, tentu langkah langkah yang akan kita ambil juga tidak jelas. Contoh sederhananya adalah, Anda tidak tahu harus ke kota Bandung. Jika kota Bandung nya saja Anda tidak tahu, bagaimana mungkin Anda bisa putuskan harus naik apa kesana?


Sukses masing masing orang bisa berbeda. Tidak perlu sama. Ada orang yang telah merasa sukses ketika menyelesaikan pendidikannya dengan baik dan nilai memuaskan. Sah sah saja jika Anda merasa begitu.

Ada orang yang berkata telah sukses karena telah membangun perusahaan multinasional. Sah sah juga jika Anda merasa begitu.

Ada orang yang merasa telah sukses karena sudah mampu membeli rumah dan mobil mewah. Telah mampu menyekolahkan anak keluar negeri. Atau mampu memiliki tabungan yang sangat besar jumlahnya. Lagi-lagi, itu sah sah saja.

Hanya saja, berdasarkan pengalaman saya yang sangat terbatas ini. Kok ya kesuksesan itu sempit sekali jika selalu dikaitkan dengan Materi. Sayangnya, banyak sekali buku buku tentang kesuksesan mengajarkan sukses dengan materi. Tidak cuma buku, orang disekitar kita, guru disekolah (kebanyakan, walau tidak semua), masyarakat, orang tua, dan lingkungan, hampir semua akan terkesima ketika melihat orang yang secara materi luar biasa.

Terkadang, ada pendapat lain. Sukses adalah ketika Anda dapat menantang diri Anda sendiri menjadi sesuatu yang lebih hebat atau lebih tinggi dari kapasitas Anda. Definisi sukses ini tidak akan pernah membiarkan Anda beristirahat walau sebentar. Semua adalah tentang pengakuan orang lain. Khususnya orang jauh, yang jarang melihat hidup kita sehari hari.

Lalu, bagaimana definisi sukses menurut saya?

Saya lebih suka mengaitkan kesuksesan dengan sesuatu diluar materi. Bagi saya, berpenghasilan 100jt/ bulan, 1M/ bulan, atau bahkan 100M/ bulan, bukanlah sebuah kesuksesan. Ini bukanlah ungkapan keputus asaan karena saat ini posisi saya bukan disana. Tidak, namun sukses buat saya memang bukanlah itu.

Di dalam kamus hidup saya, manusia paling sukses yang pernah lahir di muka bumi ini adalah Rasulullah Muhammad SAW. Berapa penghasilan beliau? berapa total nilai materi yang ditinggalkan beliau?

Nyatanya, apa yang beliau contohkan aktif disebarkan banyak orang diseluruh penjuru dunia, diikuti, dan ditiru. Hanya dalam 23 tahun, beliau telah memberikan manfaat buat milyaran masyarakat di dunia selama lebih dari 1400 tahun. Ya, kesuksesan adalah urusan kebermanfaatan. Bukan urusan berapa banyak kamu menghasilkan materi, atau punya berapa banyak materi. Hanya 23 tahun, jutaan orang di dunia memiliki nama Muhammad. Hanya dalam 23 tahun, beliau telah berhasil membuat peradaban baru yang pernah mencapai keemasannya pada era bani Abassiyah. Itulah kesuksesan yang paling hakiki.

Tentu, mencontoh beliau sangatlah sulit. Oleh karena itu, ukuran kebermanfaatan buat saya tidak perlu terlalu muluk. Yang harus bisa merasakan manfaat pertama kali adalah orang terdekat kita. Siapa orang terdekat kita tsb? diri kita sendiri. Ya, diri kita juga orang bukan. Setelah itu, berikan manfaat pada orang orang disekeliling kita. Orang tua, pasangan, saudara, tetangga, dst.

Itu hanya pendapat saya. Anda boleh tidak setuju dan saya akan menghormati ketidak setujuan Anda tersebut.











Tidak ada komentar: